TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Informasi dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang Ryo Nakamura menargetkan 20 ribu pengunjung padati festival Jak-Japan Matsuri 2018. Festival pop culture itu merupakan program Kedubes Jepang di Indonesia untuk mengenalkan budaya negeri sakura itu.
Baca: Isyana dan Raisa Meriahkan Hari Kedua Jak-Japan Matsuri 2018
"Setiap tahun ada sekitar 20 ribu orang datang ke festival ini. Kami harap tahun ini bisa kurang lebih sama," ujar Ryo saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 9 September 2018. "Cuacanya bagus, tempatnya nyaman, jadi kami berharap bisa dapat banyak pengunjung."
Lebih lanjut, Ryo mengatakan tahun ini merupakan kali ke-10 festival Jak-Japan Matsuri 2018 diadakan di Jakarta. Setiap tahun, festival yang bertujuan mempromosikan kebudayaan Jepang ini selalu ramai pengunjung.
Para pengunjung mengantre memesan takoyaki dan cumi bakar khas Jepang di festival Jak-Japan Matsuri 2018 di GBK, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khusus untuk tahun ini, Ryo mengatakan Jak-Japan Matsuri juga diadakan sebagai perayaan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia dengan Jepang. Oleh karena itu, tema yang diusung dalam festival kali ini adalah "Indonesia and Japan Always Together".
Sama seperti tahun sebelumnya, Jak-Japan Matsuri 2018 kembali digelar selama dua hari, yaitu Sabtu 8 September dan Ahad 9 September.
Acara dibuka pada pukul 11.00 dan berakhir pukul 21.00. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp40 ribu rupiah, para pengunjung akan mendapatkan kipas, pulpen, dan satu eksemplar koran berbahasa Jepang.
Selama pergelaran festival, sejumlah atraksi khas Jepang menghibur para pengunjung yang datang, seperti parade mikoshi atau kuil Shinto portable dan tarian kontemporer berpakaian adat Jepang.
Selain itu ada juga pertunjukan musik dari grup musik asal Indonesia seperti RAN dan Jepang seperti AKB48.
Baca: AKB48 dan JKT48 Akan Meriahkan Jak-Japan Matsuri 2018 Malam Ini
Lebih lanjut, Ryo berharap melalui festival Jak-Japan Matsuri, masyarakat Jepang dan Indonesia dapat saling mempererat hubungan persahabatan yang telah terjalin 60 tahun. "Festival ini akan membuat culture dan gaya hidup masing-masing negara lebih dekat satu sama lain," ujar dia.