TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola parkir Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura Solusi (APS), tengah menyiapkan sistem baru parkir. Sistem ini bisa menoleransi kendaraan yang "terjebak" dalam parkir karena masalah tertentu. "Misalnya pemilik kendaraan parkir reguler, tapi karena ada masalah tertentu mengalami keterlambatan untuk pulang," ujar Direktur Utama PT APS Maulidin Wahid Honre, Senin, 10 September 2018.
Baca: Viral, Tarif Parkir Bandara Soekarno - Hatta Rp 1,3 Juta
Maulidin menjelaskan, sistem ini akan memberikan treatment berbeda bagi pengguna parkir reguler, yang karena suatu masalah harus memperpanjang waktu parkir di Bandara Soekarno-Hatta. "Ada rencana pulang tapi tidak bisa karena delay penerbangan atau hal lain," katanya.
Agar tidak membayar parkir yang besar, pemilik kendaraan wajib melapor melalui telepon atau aplikasi yang nanti disiapkan. "Bukan karena sengaja, tapi karena pekerjaan, dan kami perlu mengakomodasi hal ini sehingga ada treatment yang berbeda," ucap Maulidin.
Maulidin menyayangkan, hingga saat ini masih saja terjadi kasus salah parkir yang menyebabkan pengguna harus membayar biaya parkir dalam jumlah besar. "Jarang terjadi, tapi masih ada saja," tuturnya.
PT APS, kata Maulidin, terus berupaya agar kasus salah parkir tidak terulang. Caranya dengan menggencarkan sosialisasi tentang parkir inap dan reguler. Mempertegas rambu atau arah parkir inap serta memperbanyak spanduk dan stiker peringatan parkir inap.
Baca: Pengelola Bandara Soekarno-Hatta Jawab Viral Parkir Rp 1,3 Juta
Direktur Operasi dan Komersial PT APS Yundriati Erdani mengatakan penambahan rambu dan spanduk peringatan juga untuk mengimbau agar pengguna jasa bandara lebih jeli dalam menggunakan fasilitas parkir di Bandara Soekarno-Hatta. "Agar kasus salah parkir tidak terjadi lagi," katanya.
Apalagi, kata Yundriati, kapasitas parkir inap di Bandara Soekarno-Hatta saat ini cenderung sepi dan sedikit peminat. "Rata-rata parkir inap 265 kendaraan per hari. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan parkir reguler yang mencapai 41.300 kendaraan per hari," ujarnya.