TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa pengemudi taksi online di depan kantor Grab Indonesia, Gedung Lippo Plaza Kuningan, Jakarta Selatan, berakhir pada pukul 17.40, Kamis, 10 September 2018. Massa membubarkan diri secara tertib meski keinginan mereka untuk bertemu dengan CEO Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, tidak terpenuhi.
Baca: Posko Driver Online Tetap Ramai Meski Ada Demonstrasi Ojek Online
“Meski tidak berjumpa dengan Pak Ridzki, perjuangan kami tidak akan berhenti,” ujar Dedi juru bicara pengunjuk rasa.
Dalam unjuk rasa ini pengemudi taksi online ingin menyampaikan sikap mereka kepada Ridzki. Diantaranya adalah menolak keras Aplikator menjadi perusahaan transportasi, menolak keras eksploitasi terhadap driver online, serta menolak keras Kartelisasi dan Monopoli bisnis transportasi online.
Menurut Dedi, secara keseluruhan unjuk rasa berlangsung lancar. Namun dia menyayangkan adanya insiden pemukulan saat terjadi ketegangan antara pengunjuk rasa dan polisi yang berjaga.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan insiden tersebut terjadi karena situasi tengah tidak kondusif. Ia pun meminta maaf atas hal itu. “Saya meminta maaf pada teman-teman sehingga terjadi insiden kecil. Bahkan Kasat Sabhara kami kena pukul rotan juga karena situasi seperti itu,” kata Indra.
Baca: Unjuk Rasa di Kantor Grab, Polisi dan Massa Saling Dorong
Secara umum, kata Indra, situasi demonstrasi di kantor Grab Indonesia berlangsung kondusif. Ia berterima kasih kepada para pengunjuk rasa yang bisa bekerja sama untuk menciptakan ketertiban dan keamanan.