TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menyatakan tetap akan maju sebagai kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kini lowong setelah Sandiaga Uno maju sebagai Calon Wakil Presiden RI.
Langkah itu, menurut Muhammad Taufik, tidak akan mengganggu hubungan koalisi antara Gerindra dan PKS di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Baca : Gerindra Rapat Bahas Pengganti Sandiaga Pekan Ini, Jagokan Muhammad Taufik
"Gak lah. Itu kan hak pengusung (Gerindra dan PKS mengajukan nama calon pengganti Sandiaga Uno)," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Senin, 10 September 2018.
Selaku pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 lalu, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berebut kursi Wakil Gubernur DKI. Satu dari masing-masing kandidat kedua partai akan dipilih melalui mekanis voting di DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, PKS mengklaim bahwa mereka berhak atas kursi peninggalan Sandiaga itu. Presiden PKS Sohibul Iman mengaku PKS berhak lantaran telah menyerahkan jatahnya di posisi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Simak juga :
Sambut Tahun Baru Islam, Ada Nasi Liwet Lauk Jengkol sepanjang 200 Meter
Dalam kesepakatan itu, PKS mengajukan dua nama untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI, yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera, dan Nurmansyah Lubis. Nurmansyah adalah Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI periode 2009-2014.
Muhammad Taufik menambahkan, partai Gerindra akan memulai rapat pengusungan nama kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta pekan ini. Wakil Ketua DPRD DKI ini berujar nama yang akan diusung Gerindra DKI adalah dirinya sendiri, tidak ada kandidat lain sejauh ini. "Enggak ada, satu (dirinya)," kata Muhammad Taufik.