TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Tangerang Selatan Taryono mengatakan, untuk mencegah terjadinya tawuran, termasuk tawuran pelajar, pihaknya sudah bekerja sama dengan TNI, Polri dan Satpol PP.
"Banyak kita lakukan dan terus dilaksanakan pencegahan kekerasan (tawuran) maupun dalam pencegahan narkoba serta pencegahan radikalisme terhadap anak didik di Tangerang Selatan," ujar Taryono, Selasa, 11 September 2018.
Baca : Pelajar Tawuran Divonis 4 Tahun Penjara, Ini Pertimbangan Hakim
Menurut Taryono, pihaknya bekerja sama dengan Kepolisian Resor Tangerang Selatan, Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, BNN dan Kodim 0506 Tangerang.
"Saat ini setiap hari Senin, kepolisian menjadi pembina upacara di sekolah- sekolah, kami keliling ke sekolah untuk memberikan kampanye anti kekerasan, narkoba dan radikalisme," kata Taryono lagi.
Taryono juga mengatakan bahwa apabila ada anak- anak sekolah yang ketahuan sedang berkumpul akan dibubarkan. Bahkan akan dibawa ke sekolah jika terbuki hendak tawuran.
Simak juga : Gerindra Rapat Pasca Sandiaga Uno Pekan Ini, Jagokan Muhammad Taufik
"Tawuran ini bukan hanya tanggung jawab aparat saja, ini harus kolaborasi antara orang tua, pihak sekolah serta masyarakat,"ungkapnya.
Taryono juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian (soal potensi tawuran), apabila terlihat ada sejumlah anak sekolah sedang ngumpul pada jam sekolah maupun diluar jam sekolah agar ditanya anak-anak tersebut. "Kalau ada yg bergerombol ditanya aja keperluannya apa? Kalau meresahkan, ya dibubarkan saja atau hubungi pihak kepolisian," tuturnya.