Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencemaran Sungai Cileungsi, Puluhan Emak-Emak Geruduk DLH Bogor

image-gnews
Puluhan emak-emak berunjuk rasa di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor terkait pencemaran Sungai Cileungsi, Kamis 13 September 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Puluhan emak-emak berunjuk rasa di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor terkait pencemaran Sungai Cileungsi, Kamis 13 September 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Iklan

TEMPO.CO, Bogor – Lambannya penanganan pencemaran Sungai Cileungsi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor membuat masyarakat terdampak geram dan menggeruduk kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Kamis 13 September 2018.

Baca juga: Uji Sampel Air, KLHK Selidiki Pencemaran di Sungai Cileungsi

Sekelompok emak-emak yang mengatasnamakan Komunitas Srikandi Sayang Sungai (S3), mendatangi kantor DLH Kabupaten Bogor. Mereka menuntut pemerintah segera menangani pencemaran sungai.

“Kami merasakan sendiri kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pencemaran sungai yang diduga keras disebabkan oleh limbah dari pabrik-pabrik sekitar,” kata Ketua Srikandi Sayang Sungai, Septiana, saat menggelar aksi, Kamis, 13 September 2018.

Septiana mengatakan, air dan udara bersih di lingkungan tempat tinggalnya saat ini sudah tercemar berat. Selain airnya berwarna hitam pekat, baunya juga sangat menyengat.

“Sangat jauh dari kelayakan akan kebutuhan standar hidup sehat yang menjadi kebutuhan dan hak asasi paling mendasar bagi setiap manusia,” ujar Septiana.

Baca juga: Pencemaran Sungai Cileungsi, Tiga Parameter Lebihi Ambang Batas

Untuk itu, Septiana dan para emak-emak lainnya yang membawa spanduk kekecewaan sambil berorasi mengharapkan, kerja sama dan tindakan nyata dari Dinas Lingkungan Hidup atas kondisi yang dialami, sehingga air dan udara di lingkungan dapat kembali bersih sebagaimana mestinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Padahal DLH sudah mengeluarkan hasil tes laboratorium dan terbukti Sungai Cileungsi tercemar, kenapa belum ada tindakan?,” kata Septiana.

Adapun tuntutan yang dibawa oleh massa aksi tersebut adalah, pertama, tindak tegas industri yang telah mencemari sungai dan udara sesuai Undang-undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat 14.

Baca juga: Pencemaran di Kali Bekasi Menjadi Perhatian Pemerintah Pusat

Kedua, remediasi atau upaya pemulihan sungai dan lingkungannya dari pengaruh pencemaran. Ketiga, rehabilitasi fungsi dan manfaat serta pencegahan kerusakan lingkungan, perlindungan, perbaikan ekosistem.

Keempat, restorasi atau menjadikan lingkungan hidup berfungsi kembali seperti semula. “Kami sudah audiensi dengan perwakilan DLH, dan mereka berjanji akan melaporkan hasilnya pada akhir bulan nanti,” kata Septiana.

Jika dalam tenggat waktu tersebut DLH tidak menempati janjinya memberesi pencemaran, maka para emak-emak tersebut akan kembali melakukan aksi serupa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina Internasional Shipping Bersihkan 14 Ton Sampah Ciliwung

2 hari lalu

PT Pertamina International Shipping (PIS) memeriahkan Festival Sungai Ciliwung 2024, dengan kegiatan membersihkan sungai, di mulai sejak 16 September 2024. Dok. PIS
Pertamina Internasional Shipping Bersihkan 14 Ton Sampah Ciliwung

Dalam rangka memeriahkan Festival Sungai Ciliwung 2024, PT Pertamina International Shipping (PIS) mengambil inisiatif untuk menggelar kegiatan pembersihan sungai yang berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 14,19 ton


Profil Sungai Bekasi yang Jadi TKP Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

11 hari lalu

Petugas BPBD Kota Bekasi bersama anggota TNI mengevakuasi satu dari tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Dani Hamdani mengungkapkan bahwa ketujuh jenazah itu diduga merupakan remaja berusia belasan tahun. ANTARA FOTO/Rezas Ale
Profil Sungai Bekasi yang Jadi TKP Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Penemuan 7 mayat di Kali Bekasi menghebohkan masyarakat. Berikut profil Sungai Bekasi yang jadi TKP.


Alami Kekeringan Parah, Berikut Sederet Fakta Kondisi Terkini Sungai Amazon

17 hari lalu

Sungai Solimoes, salah satu anak sungai terbesar dari Sungai Amazon yang mengering,  Brasil, 17 September 2024. Menurut Badan Geologi Brasil (SGB), permukaan air sungai di Amazon terus mengalami penurunan sejak Juni lalu. REUTERS/Jorge Silva
Alami Kekeringan Parah, Berikut Sederet Fakta Kondisi Terkini Sungai Amazon

Berikut sederet fakta tentang kondisi terbaru Sungai Amazon.


Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

17 hari lalu

Kota kecil Veltrusy, Republik Czech, tergenang banjir akibat meluapnya sungai Vltava (3/6). Hujan deras di Eropa menyebabkan banjir di Jerman, Austria, Czech, dan Swiss.  AP/CTK, Vit Simanek
Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.


Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

18 hari lalu

Seorang warga mengendarai sepeda di jalanan yang terendam banjir di Warsawa, Polandia, Minggu (9/6). AP/Czarek Sokolowski
Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir


Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

24 hari lalu

Atractosteus spatula. fws.gov
Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

Ikan aligator dilarang dipelihara di perairan Indonesia


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

24 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


Airnya Menyusut Selama Kemarau, Dasar Sungai Cidurian Dipakai Warga Bandung Tanding Sepak Bola

27 hari lalu

Warga Kelurahan Padasuka, Kota Bandung, bermain sepak bola di dasar Sungai Cidurian yang airnya surut selama kemarau, Ahad 8 September 2024. TEMPO/ANWAR SISWADI
Airnya Menyusut Selama Kemarau, Dasar Sungai Cidurian Dipakai Warga Bandung Tanding Sepak Bola

Saat kering, dasar sungai biasa digunakan warga Kota Bandung untuk menggelar acara lomba peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.


Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

47 hari lalu

Anak-anak berlomba balap karung saat mengikuti lomba 17 Agustus di Perwira, Bekasi, Minggu 18 Agustus 2024. Lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, sekaligus upaya dalam meningkatkan kekompakan antar sesama masyarakat. TEMPO/Fajar Januarta
Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

Ada banyak ide lomba unik dan seru yang bisa dilakukan untuk meramaikan lomba Agustusan. Berikut lima di antaranya.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Arung Jeram di Jawa Tengah

52 hari lalu

Peserta menyusuri trip arung jeram dari Jembatan Blondo sepanjang 10 kilometer menyusuri Sungai Elo di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 29 Mei 2024. Trip arung jeram di sungai Elo terbilang sebagai warming up atau pengenalan bagi peserta pemula sebelum mencoba arung jeram dengan arus yang lebih besar. Tempo/Budi Purwanto
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Arung Jeram di Jawa Tengah

Inilah sejumlah lokasi arung jeram menarik di Jawa Tengah