3. Tenaga Penggerak.
Baterai, spring atau per, dan green gas menjadi tenaga penggerak untuk melontarkan peluru dari airsoft gun. Agus menerangkan penggunaan tenaga penggerak tersebut karena kecepatan peluru airsoft gun jenis pistol hanya dibatasi hanya 300 - 350 feet per second (FPS) saja. Sehingga jika terkena tubuh, tak akan ada luka serius yang timbul.
Simak juga : Kisruh Lahan Shelter Warga Bukit Duri, Sekda DKI: Terkait Dasar Kepemilikan
Sedangkan air gun memiliki tenaga penggerak berjenis gas CO2. FPS yang dihasilkan dari tenaga penggerak itu bisa mencapai 900 FPS untuk jenis pistol. Dengan kecepatan seperti itu, peluru gotri yang ditembakan bisa sampai memecahkan kaca mobil.
"FPS air gun mirip-mirip senjata api," Agus menambahkan. Soal efek ke tubuh, tentu ada faktor jarak tembak, dan contoh nyata adalah luka-luka yang dialami Yunita, dalam kasus suami tembak istri.