TEMPO.CO, Bogor – Pembunuhan yang sampai memotong kelamin korban diduga berlatar belakang hubungan asmara. Dugaan ini berkembang untuk kasus pembunuhan Nasion Andi (56) di Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Selasa 11 September 2018.
Baca:
Pembunuhan di Cileungsi, Ini Motif Pelaku Potong Kelamin Korban
Sejumlah tetangga korban telah mengungkap kecurigaan itu berdasarkan ciri tersangka pembunuh, YS (40), yang disebut ‘kemayu’ dan pernah serumah dengan korbannya. Belakangan dugaan yang sama disampaikan psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta.
“Memang masih perlu penyelidikan mendalam mengenai motif pembunuhan, namun kecenderungannya menjurus pada rasa cemburu,” kata Aully saat dimintai pendapatnya, Jumat 14 September 2018.
Aully menerangkan, pelaku hubungan sesama jenis sangat terbatas sehingga mereka tidak cukup leluasa untuk mendapat pasangan. Ketika mendapat pasangan mereka cenderung punya rasa posesif yang tinggi. “Sehingga kalau cemburu bisa jadi sangat agresif,” kata Aully.
Baca:
Sebelum Pembunuhan Potong Kelamin, Teriakan Dikira Batuk
Alat kelamin bisa menjadi sasaran pelampiasan, menurut Aully, karena dalam lingkungan kelompok yang menjalin hubungan sejenis, alat kelamin merupakan lambang dominasi. Alat kelamin juga menjadi simbol gender dan kastrasi atau kebiri menjadi ketakutan yang amat besar.
Modusnya akan berbeda jika pembunuhan berlatar ekonomi atau harga diri. “Tentu tidak ada hubungannya dengan alat kelamin korban,” katanya sambil menambahkan, “Tidak ada motivasi untuk memotong apa yang menjadi kebanggaan korban, atau yang menjadi penghubung antara korban dan pelaku.”
Sementara itu Kapolsek Cileungsi Komisaris Asep Fajar mengatakan, modus pembunuhan sejauh ini diketahui karena tersangka sakit hati. Korban disebutkannya pernah menjanjikan tersangka yang tak pernah dipenuhi sehingga melahirkan cekcok.
Baca:
Pembunuhan Potong Kelamin, Korban dan Pelaku Pernah Serumah
“Kalau menurut pengakuan pelaku, korban sering menjanjikan sesuatu namun hingga hampir setahun, korban tak kunjung memberi, hingga pelaku kesal,” kata Asep, Jumat 14 September 2018.
Tentang hubungan sesama jenis sebagai latar belakang pembunuhan, Asep mengatakan, “Saat ini kami masih berdasarkan pemeriksaan dan pengakuan pelaku.”