TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Badan Anggaran DPRD DKI membahas anggaran Dinas Sumber Daya Air diwarnai aksi walkout, Jumat 13 September 2018. Aksi dilakukan anggota Badan Anggaran DPRD DKI Fraksi PDIP.
Baca:
DPRD DKI Coret Anggaran Nikah Masal Rp 566 Juta, Sebabnya ...
Satu per satu, anggota fraksi itu meninggalkan ruangan usai Wakil Ketua DPRD Ferial Sofyan selaku pemimpin rapat mencoret sejumlah penambahan anggaran yang diajukan Dinas. Ferial mencoret anggaran pembangunan dan prasarana Aliran Barat senilai Rp 21 miliar untuk masuk dalam APBD Perubahan 2018.
Pantauan Tempo, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono pertama kali meninggalkan rapat tersebut. "Enggak jelas ini," ucap Gembong sambil berjalan meninggalkan ruang rapat. Aksi Gembong diikuti oleh anggota fraksi PDIP lainnya, yakni Pantas Nainggolan, Cinta Mega, dan Magdalena Usu.
Saat itu, anggota fraksi PDIP lainnya, Ida Mahmudah, masih bertahan dalam rapat. Ida menyampaikan bahwa keputusan Ferrial kerap mencoret anggaran Dinas Sumber Daya Air tidak tepat. Ferrial dinilai terlalu terburu-buru mengetok palu tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari Dinas SDA.
Baca:
Anies Ngotot, DPRD DKI Batal Tolak Anggaran Pencamping RW
Ida berperndapat, Dinas memiliki alasan tersendiri dalam mengajukan anggaran tersebut. Namun, anggaran itu justru keburu dicoret. "Kenapa semua yang dianggarkan dicoret? Jangan semuanya main drop dong," ucap Ida kepada Ferrial.
Ferrial menjawabnya dengan menyatakan bahwa Kepala Bidang Aliran Barat Dinas Sumber Daya Air tidak sanggup melaksanakan program dalam dua bulan di tahun anggaran yang tersisa. “Ini kan sudah dibahas dan dikatakan bahwa tidak cukup waktunya, kan harus melalui proses lelang, apa boleh kalau tidak lewat lelang?” kata Ferrial.
Sekretaris Daerah DKI Saefullah malah setuju anggaran dicoret. Dia mengatakan, cara tambahan untuk melaksanakan program selain langsung adalah dengan swakelola. Namun, keduanya tidak bisa dilakukan sekaligus karena rawan tumpang tindih.
Baca:
Gerindra Rapat Pasca Sandiaga Pekan Ini, Jagokan Muhammad Taufik
“Saran saya untuk kepentingan akuntabilitas, nanti kita diperiksa (Badan Pengelola Keuangan), pada waktunya dituntaskan saja,” kata Saefullah.
Ferrial kemudian memantapkan keputusannya terhadap anggaran tambahan tersebut dengan kembali mengetok palu."Kita drop Rp 21 miliar," kata Ferrial.
Ida yang tetap bersikukuh tidak setuju atas keputusan Ferrial. "Izin pimpinan, menurut saya rapat ini tidak fair, kerja fraksi saya (Gembong) sudah keluar duluan, saya walkout," ucap Ida sambil keluar ruangan.