TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, kebingungan menggelar dagangan saat proyek jembatan layang atau skybridge dikerjakan. Sebab, lokasi lapak mereka sudah ditutupi seng untuk kepentingan proyek. Mereka mengeluh lantaran merasa digusur tanpa pemberitahuan dari pemerintah.
Baca juga: Proyek Sky Bridge Tanah Abang Rp 50 Miliar Dikebut
"Pada baru tahu ketika datang pagi, ternyata lapaknya ditutup seng," kata pedagang pakaian bernama Jeje, 28 tahun, di Jalan Jatibaru Raya, kemarin.
Lapak Jeje memang tak tergusur, tapi dia waswas karena hanya berjarak kurang dari dua meter dari proyek. Menurut dia, pemerintah DKI pernah mengizinkan PKL berjualan di trotoar selama masa pembangunan. Namun trotoar tak mampu menampung semua PKL. "Beberapa teman yang tak kebagian tempat memilih tidak jualan.”
Trotoar di Jalan Jatibaru kembali padat oleh PKL “gusuran” proyek skybridge kala Tempo mendatangi kawasan tersebut, kemarin. Hanya disisakan satu jalur untuk pejalan kaki. "Terpaksa juga jualan di sini lagi,” ucap Amir, pedagang rekan Jeje.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah DKI Jakarta Irwandi mengatakan Dinas sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Dinas Koperasi memang tidak bisa merelokasi PKL ke tempat sementara karena tak ada lokasi alternatif. Apalagi pelaksanaan pembangunan skybridge juga mendadak, yakni dimulai awal Agustus dan harus tuntas pada pertengahan Oktober mendatang.
Irwandi mengajukan alasan tambahan, yakni tidak ada lahan alternatif di dekat Jalan Jatibaru Raya. Ada lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya, tapi letaknya jauh dari jangkauan pembeli. Apa boleh buat, akhirnya Dinas Koperasi mengizinkan PKL sementara berjualan di sepanjang trotoar walau jelas-jelas mengurangi hak pejalan kaki.
Baca: Proyek Skybridge Stop Sementara karena Picu Pipa PAM Palyja Bocor
Meski begitu, Irwandi memastikan, selama proyek skybridge berjalan, para pedagang yang berjualan di trotoar akan diatur oleh Dinas. "Jadi kami atur (dagangnya bergantian) selang-seling," ujarnya.