TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri reka ulang rapat Ikada di Monumen Nasional pada Ahad sore, 16 September 2018.
Dalam acara itu, dalam pidatonya Anies Baswedan mengatakan rapat Ikada merupakan momen penting yang harus diperingati.
Menurut Anies Baswedan, kehadiran rakyat yang menggelar rapat raksasa di Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (Ikada)-sekarang Monas-pada masa itu mampu mengembalikan kepercayaan diri bangsa yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Baca : Rapat Ikada, Anies Sebut 1945 Belum Ada Medsos Tapi Membludak
Anies berujar, rapat itu menunjukkan kemerdekaan merupakan hasil perjuangan bersama dan bukan pemberian negara lain.
"Maka ini mengingatkan kita, bahwa pengambilan keputusan oleh pemerintah adalah untuk melunasi yang dijanjikan oleh republik. Republik ini berjanji bukan hanya untuk sekelompok orang atau elit, tapi untuk seluruh rakyat," kata Anies.
Anies mengapresiasi acara tersebut karena datang dari inisiatif warga. Tidak seperti peringatan kebanyakan, ujar Anies, diselenggarakan oleh negara dan rakyat hanya jadi penonton. Anies mengatakan Pemerintah DKI akan terus mendukung peringatan rapat yang dilakukan pada 19 September 1945 itu.
Suasana rekonstruksi rapat raksasa Ikada 1945 di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad sore, 16 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Sejarawan sekaligus ketua panitia, JJ Rizal, mengatakan peristiwa Ikada tidak kalah penting dari peristiwa proklamasi, 17 Agustus 1945. Pernyataan itu dia kutip dari Wakil Presiden Republik Indonesia pertama yakni Mohammad Hatta.
Terlebih, kata JJ Rizal, peristiwa proklamasi hanya dihadiri sekitar 200 orang, dan kebanyakan di antaranya merupakan elit. Sedangkan rapat Ikada mayoritas dihadiri oleh rakyat, yang kebanyakan berasal dari kampung dan pedesaan.
"Ikada merupakan peristiwa Rakyat, ada sekitar 250 ribu orang yang hadir, setengahnya penduduk Jakarta pada saat itu," katanya.
Simak juga :
Anggota DPRD DKI Ini Sebut Partai Belum Setor Calon Wagub DKI Jakarta
Rekonstruksi rapat Ikada dihadiri oleh ribuan orang. Sebanyak 76 organisasi silat tradisi Betawi dari 20 aliran "maen pukulan," termasuk jaringan masyarakat kampung di Jakarta terlibat di dalamnya.
Gubernur Anies Baswedan pun optimistis gelaran rekonstruksi rapat Ikada tahun depan bakal lebih baik. "In sya Allah tahun depan lebih besar lagi," kata dia.