TEMPO.CO, Bekasi - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, tenaga kerja asing atau TKA Cina yang viral di media sosial sedang mengukur tanah di Jatimulya, Bekasi merupakan karyawan dari PT. Sinohydro. Perusahaan ini adalah vendor PT Kereta Cepat Indonesia Cina yang menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Sudah ada penjelasan dari PT. Sinohydro dan KCIC," kata Hanif Dhakiri di sela pembukaan Job Fair di Balai Besar Pendidikan Latihan Kerja, Bekasi, Rabu, 19 September 2019.
Baca juga: Heboh Video TKA Cina Ukur Tanah di Bekasi, Ini Kata Adhi Karya
Menurut dia, TKA yang direkam oleh warga Jatimulya lalu viral, tak bermasalah. Mereka mengantongi izin sesuai yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.
Soalnya, tiga dari empat orang adalah tenaga ahli di bidang geologis enginer, geodetil enginer, dan survey enginer. "Kalau dilihat dari jabatannya, mereka adalah tenaga kerja yang profesional," kata dia.
Ia mengatakan, para TKA tersebut sedang melakukan pekerjaannya yaitu mengukur tanah untuk menentukan kekuatan pondasi kontruksi jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Pekerjaan ini melibatkan tenaga ahli, jadi dari sisi keberadaannya tidak masalah, jabatannya juga tidak masalah," ujar Hanif.
Ia mengatakan, tak seharusnya TKA tersebut viral di media sosial, jika tenaga kerja pendamping dapat menjelaskan kepada masyarakat ihwal keberadaannya. Apalagi, kata dia, di lokasi tersebut sedang proses pembebasan lahan.
"Karena tak dapat menjelaskan, sehingga menimbulkan kecurigaan, dikesankan ilegal, tenaga kasar," kata Hanif.
Simak juga: Video Viral TKA Cina Ukur Tanah di Bekasi, Polisi: Salah Lokasi
Hanif juga membenarkan TKA asal Cina yang merupakan pegawai dari PT. Sinohydro itu sempat dibawa oleh Kantor Imigrasi Kelas II Karawang pada awal pekan ini.
Namun, karena dokumennya lengkap, TKA Cina yang jadi viral itu dilepaskan kembali. Keenamnya adalah Fu Zhibo, Wu Min, Shen Li, Tan Yunbo, Lan Zhibing, dan Tian Zhi Guo.