TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri memastikan tak ada masalah pada tenaga kerja asing atau TKA yang viral di media sosial sedang mengukur tanah di Bekasi. Sebanyak empat TKA Cina dalam video viral itu disebutnya tenaga profesional yang sedang bekerja mengukur kekuatan tanah sebagai fondasi konstruksi jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Baca:
Menteri Hanif Soal TKA Cina Viral, Ini Penjelasannya
"Pekerjaan ini melibatkan tenaga ahli, jadi dari sisi keberadaannya tidak masalah, jabatannya juga tidak masalah," ujar Hanif di sela pembukaan Job Fair di Balai Besar Pendidikan Latihan Kerja, Bekasi, Rabu, 19 September 2019.
Keempat TKA Cina itu disebutkannya mengantongi izin sesuai yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja. Tiga dari empat orang itu adalah tenaga ahli di bidang rekayasa geologis, geodetil, teknik rekayasa survei.
Hanif menilai keberadaan mereka menjadi viral hanya karena pendamping yang tidak memberi penjelasan kepada masyarakat. Sedang kepolisian setempat juga menyebut para pekerja itu kemungkinan salah mengukur lokasi.
Baca:
TKA Cina Proyek Kereta Cepat Ulang Heboh Dua Tahun Lalu
Penuturan ini berbeda dengan temuan kasus serupa dua tahun lalu. Saat itu, tepatnya April 2016, sebanyak lima TKA Cina ditangkap patroli TNI Angkatan Udara di wilayah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kelimanya didapati sedang mengebor tanah di tepi ruas jalan tol Halim kilometer 3,2, yang masuk area pangkalan.
Padahal dua di antara mereka tercatat sebagai technical engineer. Adapun dua lainnya masing-masing sebagai manajer keuangan dan manajer penelitian. "Seharusnya pekerjaan itu (pengeboran lahan) bisa dilakukan tenaga lokal," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, pada waktu itu.
Baca:
Viral Video TKA Cina, Imigrasi Bekasi Pernah Lakukan Penangkapan
Temuan pelanggaran serupa juga pernah terjadi di lokasi lain di wilayah Bekasi sepanjang 2017 lalu. Mereka misalnya mengantongi izin sebagai anggota direksi sebuah pabrik tapi yang didapati di lapangan hanya bekerja mencetak batu bata. Atau ada pula yang tercatat sebagai civil engineer dan project manager tapi hanya buruh kasar proyek apartemen.