TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan sejumlah kriteria wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno yang akan mendampinginya hingga 2022. Ia berharap pendampingnya itu tidak memanfaatkan Jakarta untuk kepentingan politik pribadi.
Baca: Ingin Wagub Seperti Sandiaga, Anies Baswedan: I Have No Worries
"Tidak memandang Jakarta hanya sebagai arena politik karena ini disorot banyak orang,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis, 20 September 2018. “Jakarta harus dipandang sebagai tempat bekerja membuat perubahan."
Anies juga ingin wakilnya siap bekerja keras dan fokus menuntaskan pekerjaan. Selain itu, pengganti Sandiaga itu harus memiliki visi dan misi yang sama dengannya. Di antaranya adalah membuka kesempatan dan mewujudkan kesetaraan sosial di Jakarta.
"Jangan sampai di tengah jalan, pengganti wakil itu tidak memiliki visi yang sama dengan gubernur, mudah-mudahan ini jadi pertimbangan partai politik," ucap Anies.
Dalam Pilkada DKI 2017, pasangan Anies - Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dua partai inilah yang berhak mengajukan pengganti Sandiaga yang telah mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam Pemilu 2019.
Baca:
Program Kerja di DKI, Sandiaga Uno Akui Jauh dari Selesai
Sejauh ini, dua partai itu belum sepakat menyorongkan satu nama untuk menduduki kursi wakil gubernur DKI Jakarta. Gerindra disebut ingin posisi pendamping Anies Baswedan itu diberikan kepada Muhammad Taufik. Sementara, PKS memiliki dua nama yang berpeluang menggantikan Sandiaga. Mereka adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.