TEMPO.CO, Jakarta - Petisi yang dibuat siswa tentang hak mereka usai terlibat dalam pesta pembukaan Asian Games 2018 terus dibanjiri dukungan. Mereka yang berperan dalam tarian kolosal Ratoh Jaroe ataupun yang lainnya itu mempertanyakan honor yang disebut telah dibagikan panitia Inasgoc lewat sekolah.
Baca:
Selain Honor, Sekolah Bagikan Ini untuk Siswa Penari Ratoh Jaroe
Petisi berjudul 'Hak Siswa Indonesia Terhadap Fee Asian Games' telah dibuat di laman Change.org pada Rabu, 19 September sekitar pukul 16.00. Hingga berita ini dibuat, mereka yang menandatangani petisi itu berjumlah 5.649 orang dan terus bertambah.
Dalam petisi tersebut siswa melalui Forum MPK OSIS 2017-2018 menuntut agar sekolah membayar honor yang menjadi hak siswa yang terlibat dalam proses pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018. Mereka belum menerima uang sepeser pun hingga pemberitaan terkait hak mereka itu marak.
Seorang siswa SMA Negeri 6 Jakarta yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan seluruh siswa dari sekolahnya yang terlibat dalam pembukaan Asian Games 2018 itu belum ada yang dibayar honorariumnya sepeser pun. Padahal, 169 siswa SMAN 6 ikut terlibat menjadi penari Ratoh Jaroe, Water Warior, dan Water Beach. "Semuanya belum ada yang dibayar," kata siswa tersebut saat ditemui, Kamis 20 September 2018.
Baca:
Belum Dapat Honor, Siswa Penari Ratoh Jaroe Bikin Petisi
Hari ini, sejumlah sekolah termasuk SMAN 6 dijadwalkan membagikan honor yang berasal dari sisa uang operasional dari Inasgoc tersebut. Berdasarkan keterangan yang pernah dibagikan sekolah, siswa itu menuturkan, sekolah telah menerima uang sekitar Rp 523,7 juta.
Uang tersebut diberikan melalui tiga tahap pembayaran dari penyelenggara Asian Games 2018, Inasgoc. Dari Rp 523,7 juta yang telah diterima, telah digunakan sekitar Rp 270 juta untuk konsumsi dan transportasi siswa selama latihan. Lalu sisanya Rp 137,24 juta bakal diberikan sebagai uang apresiasi kepada para siswa yang terlibat, dan sisanya Rp 116,4 juta untuk fasilitas sekolah yang telah digunakan.