TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta, Agung Yulianto, menyatakan telah merancang program-program yang akan dikerjakannya jika terpilih menjadi Wagub DKI Jakarta yang baru. Nama Agung bersama mantan Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu disodorkan DPP PKS ke DPRD DKI sebagai pengganti Sandiaga Uno.
Baca berita sebelumnya:
Agung Yulianto Percaya Diri Jadi Calon Wagub DKI Jakarta
“Nanti (program) akan dikeluarkan pada waktunya,” kata Agung ketika diwawancarai Jumat, 21 September 2018. Tapi yang jelas, dia menambahkan, “Semoga bisa menjadi penerus keinginan dan program-program OK OCE Bang Sandiaga Uno."
Agung Yulianto percaya diri dengan latar belakang dan pengalamannya untuk menduduki kursi Wagub DKI Jakarta. Agung mengatakan dirinya adalah lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan memiliki pengalaman di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Selain itu, Agung tercatat sebagai Direktur Utama PT Herba Penawar Alwahida Indonesia (HPAI), perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus menyediakan produk-produk herbal sejak 2012. “Saya sebagai pengusaha sukses dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Baca:
Calon Pengganti Sandiaga Uno di DKI, Ini Program Ahmad Syaikhu
Saat ini proses pencarian Wagub DKI Jakarta yang baru menunggu keputusan dari Partai Gerindra. Partai ini, selain PKS, adalah pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pilkada lalu sehingga berhak mengajukan pengganti Sandiaga.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan sedang menunggu keputusan dari Ketua Umum Prabowo Subianto. "Nanti keputusan Pak Prabowo berdasarkan surat, kita tunggu saja," katanya.
Pada saat yang sama terpasang sebuah spanduk berisi penolakan wagub DKI Jakarta dari PKS di kawasan sekitar Gedung DPRD DKI. Seperti diketahui, Ketua Gerindra Jakarta Muhammad Taufik, juga menyatakan siap menjadi Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga.
Baca:
Spanduk Tolak Wagub DKI Jakarta dari PKS, Gerindra: Tidak Etis
Muhammad Taufik tak bisa dihubungi untuk diminta keterangannya. Tapi Andre Andre menyatakan Gerindra tak tahu menahu soal spanduk itu.