TEMPO.CO, Jakarta - Dua kader PKS yang namanya disodorkan sebagai Wagub DKI Jakarta yang baru sama-sama menjagokan pengalamannya sebagai orang yang tepat menggantikan Sandiaga Uno. Dua kader PKS itu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga mantan calon Wagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris DPW PKS Jakarta Agung Yulianto.
Baca berita sebelumnya:
Wagub DKI Jakarta Belum Ditetapkan, Anies Baswedan Kerepotan
Agung Yulianto mengklaim dirinya pengusaha sukses, dan mampu memberdayakan masyarakat lewat pengalamannya bersama PT Herba Penawar Alwahida Indonesia. Agung tercatat sebagai Direktur Utama di perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus menyediakan produk-produk herbal sejak 2012 itu.
Dengan modal pengalamannya itu, Agung berharap dapat mendukung Gubernur Anies Baswedan. “Menjadi penerus keinginan dan program-program OKE OCE Bang Sandiaga Uno,” katanya, Jumat 21 September.
Baca:
Agung Yulianto Percaya Diri Jadi Calon Wagub DKI Jakarta
Bakal Gantikan Sandiaga Uno, Ini Program Ahmad Syaikhu
Agung juga percaya diri dengan bekalnya sebagai lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Dia juga mengungkap pengalaman di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Diharapkan bisa menjaga akuntabilitas, transparansi dan Good Corporate Governance,” katanya.
Sebelumnya, Ahmad Syaikhu juga mengatakan aktif terlibat dalam pengembangan wirausaha yang digarap bersama masyarakat Kota Bekasi bertajuk "Asyik Preneur". Program ini disebutkan menjadi wadah mengkolaborasikan para pengusaha pemula dalam mewujudkan bisnis mereka.
"Saya dapat banyak pengalaman di sini. Program kerja Asyik Preneur ini akan sangat sejalan dengan program DKI Jakarta," kata Ahmad Syaikhu.
Sedang modal utama Syaikhu diakui adalah pengalamannya menjadi Wakil Wali Kota Bekasi periode 20013-2018. Syaikhu menyebutkan itu meski dia juga pernah menjadi auditor di BPKP, anggota DPRD, dan calon wali kota dan wakil gubernur.
Baca:
Spanduk Tolak Wagub DKI Jakarta dari PKS, Gerindra: Tidak Etis
Keberhasilan mengelola Kota Bekasi, ujar Ahmad Syaikhu, akan disegarkan kembali karena harus membangun wilayah yang jauh lebih luas. "Kita coba lagi, bagaimana membangun kota yang jauh lebih besar sebagai ibu kota negara bersama Pak Anies," kata Syaikhu