TEMPO.CO, Depok -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan proses pemilihan wakil gubernur yang ditinggalkan Sandiaga Uno kepada partai pengusung. Proses seleksi lagi dilakukan oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Kami hormati proses itu. Nanti sampai pada proses menjelang kesepakatan baru kita berbicara lebih jauh” ujar Anies Baswedan di Kampus Universitas Indonesia Depok Sabtu 22 September 2018.
Baca : Cerita Anies Baswedan Soal Pertemuan dengan Ahmad Syaikhu
Sebagai Gubernur Anies memberikan beberapa kriteria bagi calon pendampingnya memimpin Jakarta. Sosok yang dibutuhnya yakni pekerja keras dan mau bekerja sampai tuntas.
“Menempatkan DKI sebagai tempat pengabdian. Kemudian kami ingin juga bisa bekerja untuk seluruh warga.”
Menurut Anies paling penting yakni wagub yang baru harus mengikuti visi dari gubernur. Mengikuti arah kebijakan yang telah dijalankan di DKI. “Sebagai wakil gubernur siap menjalankan visi kami” ucap dia.
Ia menjelaskan bahwa visi gubernur sesuai yang telah dijanjikan di Pilkada 2017. Saat ini telah diterjemahkan dalam bentuk program
“Jadi saya tidak mau wagub datang dengan agenda sendiri. Datang untuk ikut agenda gubernur. Kriteria umumnya itu sama orangnya kita lihat saja dulu.”
Simak : Jadi Cawagub DKI Jakarta, Agung Yulianto Langsung Bicara OK OCE
Sebelumnya Dua kader PKS yang namanya disodorkan sebagai Wagub DKI Jakarta yang baru sama-sama menjagokan pengalamannya sebagai orang yang tepat menggantikan Sandiaga Uno.
Dua kader PKS itu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga mantan calon Wagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris DPW PKS Jakarta Agung Yulianto. Partai Gerindra menyebutkan nama Wakil DPRD Muhammad Taufik untuk mendampingi Anies Baswedan.