TEMPO.CO, Depok - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingatkan agar keamanan ditingkatkan supaya aksi vandalisme di kereta mass rapid transit atau MRT tak terulang. Apalagi Depo MRT mempunyai nilai strategis.
“Tentu pengamanan akan ditingkatkan dan semua kereta yang ada di Depo belum dikelola oleh MRT. Itu sebuah masih berada di tangan kontraktor,” ujar Anies di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu, 22 September 2018.
Baca: Polisi Belum Temukan Jejak Pelaku Aksi Vandalisme MRT di Lebak Bulus
Menurut dia, pengamanan terhadap kereta MRT belum dilakukan Pemerintah Provinsi DKI ataupun PT MRT Jakarta. Semua masih ditangani dan tanggung jawab kontraktor. “Kami minta kepada kontraktor untuk meningkatkan pengamanan di situ,” ucapnya.
Anies juga mengimbau warga Jakarta untuk menjaga transportasi publik, seperti MRT, kereta api ringan (light rail transit/LRT), dan Transjakarta, sebagai milik bersama. Sebab, angkutan umum itu dibeli dari uang pajak masyarakat Jakarta.
“Itu barang yang dibeli dari uang pajak kita. Itu milik kita sendiri. Bukan milik orang lain. Mari kita jaga sama-sama. Yang akan menaiki ini adalah adek kita, kakak kita, ibu kita, dan kita sendiri. Oleh karena itu, mari kita jaga sama-sama,” tuturnya.
Anies juga meminta warga yang menyaksikan atau mendapati tanda-tanda tindakan vandalisme segera melapor. Kejahatan itu biasa terjadi karena orang baik memilih diam atau mendiamkan. “Oleh karena itu, orang baik jangan diam dan mendiamkan,” katanya.
Sebelumnya, satu rangkaian kereta MRT menjadi korban vandalisme. Kereta yang belum beroperasi itu dicoret-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, dan hijau.
Simak juga: Calon Wagub DKI dari PKS, Satpol PP Antisipasi Spanduk Provokatif
“Tim keamanan dari kontraktor di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menemukannya tadi pagi pukul 07.30,” ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah dalam siaran pers, Jumat, 21 September 2018.
Tubagus mengatakan pelaku aksi vandalisme di gerbong MRT itu memanjat dinding Depo Lebak Bulus, yang berbatasan dengan permukiman. Pengusutan atas penyusupan tersebut diserahkan sepenuhnya ke kepolisian setempat.