TEMPO.CO, Jakarta - Aksi vandalisme di kereta tak hanya terjadi di gerbong milik mass rapid transit (MRT) di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Vandalisme berupa coretan grafiti juga pernah menyasar kereta rel listrik (KRL) milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Juru bicara KCI, Eva Chairunisa, mengatakan kereta milik KCI pernah dua kali menjadi sasaran aksi vandalisme. Vandalisme pertama terjadi di kereta yang terparkir di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Baca: Cegah Aksi Vandalisme Kereta MRT, Tembok Depo Lebak Bulus Ditambah...
Lalu, aksi tidak tak bertanggung jawab kedua terjadi pada Selasa, 11 September lalu, di kawasan Parung Panjang, Bogor.
"Pelaku vandalisme pertama sudah ditangkap. Pelakunya remaja berusia 16 tahun," kata Eva melalui pesan pendek, Sabtu, 22 September 2018. "Yang kedua masih belum tertangkap."
Eva menyayangkan aksi vandalisme kembali terjadi dalam waktu berdekatan. Menurut dia, aksi vandalisme di kereta sangat merugikan masyarakat.
Bahkan, kata Eva, vandalisme yang menimpa dua kereta milik KCI berdampak pada ribuan penumpangnya.
Simak juga: Awal Kampanye Pilpres, Waspadai Hujan dan Angin Kencang di DKI Jakarta
Sebab, selama proses penghapusan coretan, rangkaian kereta tidak bisa beroperasi. "Dampak vandalisme ini langsung terasa pada layanan operasional. Ribuan penumpang yang terkena imbas," ujarnya.
Pada Jumat pagi, 21 September 2018, PT MRT Jakarta menemukan keretanya yang terparkir di Depo Lebak Bulus menjadi sasaran aksi vandalisme. Kereta yang belum beroperasi itu telah dicoret-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, serta hijau.