TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Silvia Halim mengatakan belum bisa menghapus aksi vandalisme kereta di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. “Belum boleh dihapus karena masih untuk investigasi polisi,” kata Silvia saat dihubungi, Sabtu 22 September 2018.
Baca:
Aksi Vandalisme di Kereta MRT, Polisi Cuma Temukan Ini
Satu kereta MRT menjadi korban aksi vandalisme. Kereta yang belum juga beroperasi itu ditemukan telah dicorat-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, serta hijau pada Jumat.
Menurut Silvia, coretan di kereta MRT yang berada di Depo Lebak Bulus baru bisa dihapus pada Senin nanti. Penghapusan itu pun, kata dia, bisa dilakukan jika polisi telah menemukan jejak pelaku. "Sebab, sampai sekarang belum mendapatkan kepastian kapan boleh dihapus. Coretan itu masih dijadikan bukti."
Baca:
Aksi Vandalisme di Kereta Komuter Pernah Korbankan Ribuan Penumpang
Polisi, kata Silvia lagi, masih fokus untuk melacak para pelaku aksi vandalisme tersebut. Silvia mengatakan polisi masih mau memeriksa secara maraton saksi lainnya sampai Senin mendatang. "Mungkin Senin besok sudah ada update lebih lanjut hasil dari penyelidikan polisi," ucapnya.
Ia berharap pelaku bisa diganjar hukuman yang setimpal. Sebabnya, tindakan mereka cukup merugikan. "Jangan ditiru. Tidak ada alasan untuk melakukan dan merusak seperti itu," ucapnya.
Baca juga:
Dugaan Penganiayaan Anak di Bekasi, Ibu Masih Bau Alkohol
Dalam perkembangan terpisah, Kepala Polsek Cilandak Komisaris Prayitno menyatakan masih fokus memeriksa saksi rekaman kamera CCTV. Satu kamera yang diperiksa ternyata tidak mengarah ke lokasi aksi vandalisme.
"Jaraknya 200 meter dari lokasi, kami sedang cari CCTV yang lain," katanya Minggu, 23 September 2018.