TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah mengetahui ciri-ciri pelaku vandalisme di kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang terparkir di Depo Lebak Bulus.
Baca: Aksi Vandalisme Kereta MRT Belum Bisa Dihapus, Ini Alasannya
Peristiwa vandalisme itu baru diketahui pada Jumat pagi, ketika petugas PT MRT Jakarta menemukan keretanya yang terparkir di Depo Lebak Bulus telah dicorat-coret gambar dan tulisan grafiti.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan polisi telah melakukan profiling orang yang diduga sebagai pelaku aksi vandalisme.
"Kami sudah ada gambarannya, tapi masih pendekatan asas praduga tak bersalah," kata Indra saat dihubungi, Selasa, 25 September 2018.
Ia mengatakan para pelaku merupakan orang yang telah memiliki keahlian dalam menggambar grafiti. Mereka melukis di tempat yang menonjol agar eksistensi mereka terlihat oleh masyarakat. "Mereka ingin menunjukan keberadaan mereka lewat simbol yang mereka gambar."
Namun, kata Indra, tindakan mereka salah. Bahkan, atas ulah mereka bukan saja perusahaan yang terkena dampaknya. "Tindakan mereka bahkannsudah merugikan negara. Sebab itu barang negara."
Indra berharap agar masyarakat bisa ikut mengawasi lingkungan dan anak mereka yang keluar malam. Sebab, aksi vandalisme yang dilakukan para pelaku diduga dilakukan malam sampai dinihari.
Baca: Dua Kereta Jadi Korban Aksi Vandalisme, Ada Kesamaan Pelaku?
Polisi, kata dia, telah memeriksa petugas pengamanan dan masyarakat sekitar untuk menangkap para pelaku aksi vandalisme yang corat-coret grafiti di kereta MRT. "Doakan saja agar cepat tertangkap."