TEMPO.CO, Bekasi - Bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban penganiayaan di Bekasi masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kesehatan bocah berinisial M itu belum stabil akibat luka terbuka di kepala. "Korban masih dirawat intensif di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit)," kata Komisioner Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi, Ruri Arif Rianto, Rabu, 26 September 2018.
Baca: Anak Ditemukan Bersimbah Darah di Rumah, Ini Kronologis Versi Ibu
Korban dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros di Jalan KH Noer Alie. Wajahnya penuh luka memar, tiga giginya rontok, dan kepalanya robek. Hasil pemeriksaan dokter, luka itu disebabkan oleh benturan keras. "Sekarang korban mendapatkan perawatan khusus," kata Ruri.
Menurut Ruri, tak semua orang bisa menjenguk korban ke ruangan tersebut. Sekelas Wali Kota Bekasi pun, kata dia, tak diizinkan menengok korban yang sedang mendapat pengawasan medis oleh dokter di rumah sakit. "Kondisi korban ini membuat orang tuanya syok."
Di sisi lain, Ruri menambahkan, lembaganya mendesak polisi segera menangkap pelakunya. Sehingga segera diketahui motif di balik penganiayaan anak tersebut. Ia menilai bahwa kekerasan terhadap anak tak boleh dibiarkan. "Ini perbuatan keji, korban sampai berdarah-darah," katanya.
Kekerasan terhadap korban terjadi di rumah orang tuanya di Perumahan Lingkar Prima Asri, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi. Versi ibunya, kata Ruri, ada empat kawannya datang dari sebuah kafe. Tiga di antaranya pergi dari rumah itu lebih dulu, sedangkan satu lagi diduga mencoba memperkosa perempuan yang menjadi pengasuh korban. Tak lama kemudian, ibunya datang dan melihat kondisi rumah terkunci.
Baca: Bocah 5 Tahun Jadi Korban Penganiayaan, Sang Ibu Syok
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto menuturkan penyidik telah mengidentifikasi pelaku penganiayaan. Menurut dia, masih dilakukan pengejaran terhadap pelaku yang tak disebutkan identitasnya tersebut. "Mudah-mudahan cepat tertangkap," kata Indarto.