TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama telah mengadukan masalah yang dihadapi pimpinan mereka, Rizieq Shihab, ke DPR RI. Tim Advokasi GNPF Ulama, Nasrullah Nasution, menemui Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon pada Selasa 25 September 2018 lalu.
Baca:
Cerita Rizieq Shihab Ditolak Terbang oleh Imigrasi Arab Saudi
Dalam pertemuan itu, Fadli Zon menyatakan menerima sebundel gambar dan bukti audio visual. Dia juga mempertanyakan kenapa Rizieq Shihab beberapa kali ditolak bepergian oleh Imigrasi Arab Saudi. Padahal Rizieq Shihab telah tinggal di negeri itu selama 1,5 tahun.
Rizieq Shihab menyingkir ke Arab Saudi tak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka pornografi pada 2017. Penyidikan kasus itu kini telah dihentikan.
“Tentu saya kira jelas ini sebuah kasus, ini biasanya kalau ada kasus 'overstay' atau masalah lain justru dikembalikan atau dideportasi namun malah tidak boleh keluar,” ujar Fadli Zon usai menerima tamunya itu.
Baca Juga:
Baca juga:
Terima Buku Kebijakan Ahok, Cawagub DKI Jakarta Ini Dapat Pujian
Dalam pertemuan itu Nasrullah Nasution mengatakan menyampaikan permohonan perlindungan terhadap WNI di Arab Saudi atas nama Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab. Dia menjelaskan Rizieq Shihab berada di Arab Saudi sejak 2017 dan keberadaannya disana sudah memiliki izin atau visa yang legal dan selama disana tidak ada permasalahan.
Belakangan, dia mengungkapkan, gerak gerik Rizieq Shihab sangat dipantau bahkan cenderung tidak bebas dalam bergerak. Terakhir Rizieq Shihab dilarang pergi ke Malaysia menyelesaikan disertasi doktoralnya.
Baca juga:
Gardu Tol Pejompongan Kebakaran, Diduga Korsleting
“Habib Rizieq bersama lima anggota keluarganya ingin ke Malaysia, namun ketika pemeriksaan imigrasi, hanya lima orang yang diperbolehkan pergi dan Habib Rizieq dicegah,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Koordinator Pelaporan Bela Islam Novel Bamukmin juga mengungkapkan masalah yang dihadapi Rizieq Shihab itu. Menurutnya, Rizieq Shihab gagal terbang hingga tiga kali sejak Juli lalu. Dia menduga ada pencekalan. “Tiba-tiba ga bisa terbang,” katanya di Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Rabu, 26 September 2018.
ANTARA