TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan optimistis Skybridge Tanah Abang, dapat berfungsi pada 15 Oktober 2018. Yoory mengklaim, progres pembangunan jembatan multiguna itu masih sesuai jadwal.
Baca: Ada Proyek Skybridge, PKL Tetap Kuasai Trotoar Jatibaru Raya
"15 Oktober itu sudah bisa difungsikan. Kalau ada kurang-kurang ya nanti bisa dilengkapi sambil berjalan," kata Yoory lewat sambungan telepon pada Jumat, 28 September 2018.
Pembangunan skybridge di atas Jalan Jatibaru raya itu terbagi menjadi lima zona, yaitu A 1-11, B 1-12, C 1-12, D 1-12, dan E 1-12. Zona A berada di dekat jalan layang Aipda KS Tubun, sementara zona E berada di dekat kolong jalan layang Jati Baru.
Yoory menyebut, hingga saat ini pembangunan Sky Bridge Tanah Abang telah mencapai 50 persen. Pada zona A-B, jembatan sudah memasuki tahap penyelesaian.
"Zona A sampai B itu tinggal finishing, seperti pemasangan atap, ubin, dan lain-lain," tutur dia.
Turip, pemborong bagian sipil Skybridge yang ditemui di lokasi mengatakan pembangunan struktural sudah mencapai 75 persen. Di antaranya, pemasangan tiang baja, precast, dan rangka atap.
Menurut pantauan Tempo, pemasangan rangka baja dan rangka atap di zona A 1-11, B 1-12, serta C-12 telah rampung. Beton precast yang berfungsi sebagai lantai pun telah terpasang dari zona A sampai C 10, sedangkan atap telah terpasang dari zona A sampai B.
“Zona E 1-12 masih pemasangan awal. Setelah itu baru zona D. Jadi pekerjaan dilakukan dari dua sisi, A-D dan E-D,” ujar Turip.
Meski begitu, masih banyak yang harus dikerjakan. Setelah pemasangan tiang baja, beton precast, dan atap selesai, baru lah pemasangan pipa air dan perlistrikan bisa dilakukan. Selain itu, perbaikan dan pelebaran jalan juga, kata dia, harus rampung sebelum sky bridge beroperasi.
Jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter, tepat di atas Jalan Jatibaru Raya.
Baca: Menengok Proyek Skybridge Tanah Abang, Atap dan Lantai Terpasang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan proyek jembatan senilai Rp 35,8 miliar tersebut bisa digunakan pada 15 Oktober nanti. Jembatan ini dirancang untuk menampung 446 PKL dan mulai digarap pada 3 Agustus lalu.