TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan Rizieq Shihab saat ini diperlakukan seperti tahanan rumah karena tidak bisa keluar dari kediamannya di Arab Saudi. "Awalnya tamu dibatasi. Sekarang sudah mulai diperkecil lagi. Tidak bisa lebih dari lima. Kemudian informasi terakhir malah tidak bisa keluar rumah sama sekali. Jadi betul-betul kayak tahanan rumah," kata Slamet di Jakarta Timur, Jumat, 28 September 2018.
Baca:
Tiga Kali Gagal Terbang, Rizieq Shihab Dicekal di Arab Saudi?
Slamet menduga perlakuan terhadap Rizieq ini atas pesanan pemerintah Indonesia. Sebab pemerintah Arab Saudi tidak memiliki kepentingan apa pun untuk mencekal pemimpin FPI itu. “Biasanya pencekalan dilakukan pertama karena teroris, kedua karena kriminalisasi, ketiga (permintaan) dari pemerintah negara (orang) yang dicekal,” katanya.
Untuk alasan pertama Slamet menilai sama sekali tidak ada kaitannya dengan Rizieq. Untuk alasan kedua juga tidak bisa digunakan karena penyidikan semua perkara pidana Riziek telah dihentikan. “Sehingga kami berkesimpulan, ini pemerintah (Indonesia) yang meminta kepada Arab Saudi untuk melakukan pencekalan," kata Slamet.
Baca juga:
Cawagub DKI Jakarta, Surat PKS Terganjal Persetujuan Gerindra
Menurut Slamet, izin tinggal Rizieq di Arab Saudi sudah habis sejak Juli lalu. Saat itu Rizieq sebenarnya ingin pulang ke Indonesia untuk mengurus visa. "Tapi berulang kali beliau tidak bisa keluar,” katanya. Terakhir, Rizieq tidak bisa berangkat ke Malaysia untuk mengikuti sidang disertasi doktornya.
Di bandara, kata Slamet, anak istri Rizieq berikut barang bawaan lolos dari pemeriksaan imigrasi. Namun Rizieq justru tertahan. “Akhirnya beliau balik lagi ke Mekah, kopernya sampai Malaysia," katanya.
Badan Intelijen Negara (BIN) membantah tudingan Slamet ihwal keterlibatan pemerintah Indonesia atas tertahannya Rizieq di Arab Saudi. "Pemerintah Indonesia justru ingin agar dia segera kembali ke tanah air guna menuntaskan masalahnya, makin cepat kembali akan lebih baik," kata Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto.
Baca juga:
Penumpang BAB di Kereta Viral di Medsos, Pemilik Akun Minta Maaf
Menurut Wawan, apa terjadi dengan Rizieq Shihab di Arab Saudi sama sekali tidak ada hubungannya dengan BIN dan Pemerintah RI. Apalagi Arab Saudi adalah negara berdaulat yang memiliki otoritas penuh atas negaranya. "Berbagai tuduhan kepada BIN hanya opini dan itu hoaks," kata Wawan.
ANTARA