TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William P Sabandar mengatakan pelaku vandalisme kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu merupakan orang yang datang dari luar negeri.
Baca juga: Polisi Kantongi Ciri-Ciri Pelaku Vandalisme MRT di Depo Lebak Bulus
"Polisi katanya sudah mendapatkan ciri-ciri pelakunya. Tapi bukan dari orang Indonesia, ternyata orang asing," tutur William Sabandar saat ditemui di Mall Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 29 September 2018.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan ketika dikonfirmasi mengatakan polisi memang sudah mengantongi identitas sosok yang dicurigai. Namun, ia masih enggan membeberkan ciri-cirinya.
"Ada yang kami curigai, tapi belum di-publish. Masih kami telusuri," tutur dia lewat pesan pendek. Menurut Stefanus, sosok itu terungkap dari hasil pemeriksaan keterangan saksi dan kamera pengintai atau CCTV di lokasi.
Untuk mengungkap makna simbol dan tulisan vandalisme tersebut, kata dia, polisi bakal melibatkan ahli desain, gambar dan kelompok grafiti yang ada di Jakarta.
"Kami meminta mereka untuk membantu mengungkap pelakunya," kata Stefanus pada Jumat, 28 September 2018.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan jumlah personel gabungan yang disiapkan mencapai 30 orang dari Polda Metro Jaya, Polres Jaksel dan Polsek Cilandak untuk memburu para pelaku vandalisme MRT.
Simak juga: Tangkal Vandalisme, MRT Jakarta Bikin Benteng Plus Pasang CCTV
"Tim gabungan yang menyelidiki. Kami sudah profiling orang yang diduga pelakunya," kata Indra.
Indra berujar polisi telah menggali keterangan sejumlah saksi dari pihak MRT maupun warga di sekitar. Menurut Indra, pelaku adalah orang yang telah mempunyai keahlian untuk membuat grafiti. "Kami sudah tahu gambaran mereka," ujarnya.