TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat berencana melakukan rekayasa lalu lintas Jalan K.H. Wahid Hasyim mulai dari persimpangan Jalan Sabang hingga Jalan Jaksa. Rekayasa lalu lintas yang disiapkan adalah satu arah (one way) sehingga jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan dari arah Stasiun Gondangdia menuju Sarinah.
Baca juga: Uji Coba Ulang Simpang Mampang, Polisi Kaji Rekayasa Lalu Lintas
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak, menuturkan penerapan sistem satu jalur di Jalan KH Wahid Hasyim adalah untuk membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Apalagi akan ada proyek penataan trotoar di sana.
Menurut dia, selama ini trotoar di Jalan Wahid Hasyim memang kerap diokupasi oleh pedagang kaki lima dan parkir liar sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
“Selain itu, juga sebagai penataan kawasan yang menghubungkan wisata kuliner Jalan Sabang dengan wisata Jalan Jaksa,” kata Harlem kepada Koran Tempo terbitan Senin 1 Oktober 2018. .
Rekayasa lalu lintas satu arah itu akan diuji coba lebih dulu selama dua pekan mulai Senin minggu depan, 8 Oktober. Arus kendaraan akan satu arah dari Stasiun Gondangdia, sedangkan arus dari Sarinah menuju Gondangdia harus berputar di Jalan Sabang.
Simak juga: PT MRT Akan Bongkar Jembatan di HI, Begini Rekayasa Lalu Lintas
Menurut Harlem, penerapan sistem satu arah akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan diterapkan di Jalan K.H. Wahid Hasyim hingga Jalan Agus Salim. Adapun tahap berikutnya di Jalan Srikaya hingga kawasan MNC Tower. “Penerapan tahap dua tergantung hasil evaluasi tahap satu,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah rekayasa lalu lintas telah dilakukan guna mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Salah satunya adalah perpanjangan jalur sistem ganjil-genap hingga Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Sudirman (Senayan).