TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dimulainya babak baru pengelolaan transportasi Ibu Kota. Hal itu setelah enam operator bus kecil menandatangani memorandum of understanding (MoU) kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta.
Penandatangan ini sebagai tanda program versi baru One Karcis One Trip (OK-OTrip).
Baca : Anies Baswedan Hapus Program OK-OKtrip
"Hari ini menandai babak baru dalam pengelolaan transportasi di Ibu Kota. Masa uji coba telah selesai," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018.
Penandatangan juga sebagai bukti telah selesainya masa uji coba program OK OTrip. Program yang mengintegrasikan mikrolet dengan bus transjakarta ini diuji coba sejak 15 Januari 2018. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa kali memperpanjang masa uji coba OK OTrip.
Enam operator bus itu antara lain Koperasi Angkutan Umum Budi Luhur DKI Jakarta, Koperasi Wahana Kalpika, PT Lestarisurya Gamapersada, Koperasi Angkutan Purimas Jaya, Puskopau Lanud Halim Perdana Kusuma, dan Kencana Sakti Transport.
Angkot yang sudah terintegrasi dengan program OK-Otrip menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 16 Januari 2018. Program itu diluncurkan untuk menurunkan biaya transportasi bagi warga DKI dengan konsep satu karcis untuk satu perjalanan. TEMPO/Subekti.
"Insya Allah penandatanganan kesepakatan ini merupakan awalan untuk kita mengintegrasikan antar moda transportasi di DKI," ujar Anies.
Simak :
Penyebab Anies Enggan Komentari Nama Para Calon Wagub DKI PKS dan Gerindra
Anies mengharapkan transportasi umum di Ibu Kota saling terintegrasi. Dengan begitu, masyarkakat dapat menikmati kendaraan umum yang nyaman dan terjangkau dari aspek jarak, harga, serta wilayah.
Anies Baswedan sebelumnya berujar akan mengubah program OK OTrip. Dia ingin melakukan rebranding OK OTrip menjadi program moda transportasi umum yang saling terintegrasi.