TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah akan memanggil semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) untuk membahas serapan APBD DKI. Hingga akhir September 2018, serapan APBD DKI masih minim.
Baca: 12 Posisi Strategis DKI Dipimpin Plt, Ini Dampaknya Bagi APBD DKI
Saefullah mengatakan penyerapan APBD DKI hingga akhir September 2018 masih di bawah 50 persen.
Untuk menggenjot penyerapan anggaran, dia berencana memanggil seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) untuk merencanakan kembali strategi penyerapan anggaran hingga akhir tahun.
"Hari Senin saya mau genjot. Saya mau tanya satu per satu. Ini kenapa," kata Saefullah, Jumat pekan lalu.
Bappeda DKI mencatat penyerapan anggaran hingga Minggu 30 September 2018 baru mencapai 48 persen atau senilai Rp34,16 triliun. Sedangkan, total nilai belanja daerah 2018 sebesar Rp71,1 triliun.
"Nanti kita lihat ada masalah apa sehingga tidak bisa jalan," imbuhnya.
Menurut Saefullah, 12 Pelaksana Tugas (Plt) di jajaran Pemerintah Provinsi DKI bukan menjadi kendala serapan APBD DKI tidak maksimal. Dia menambahkan bahwa Plt bekerja dan memiliki kewenangan yang sama dengan kepala dinas.
"Seperti kata Gubernur DKI, apa yang bisa dilakukan kepala dinas, juga bisa dilakukan oleh Plt. Jadi [Plt] tidak perlu ragu-ragu," ujarnya.
Untuk segera mengisi posisi Plt ini Pemprov DKI sedang melaksanakan lelang jabatan. Bahkan, opsi lain untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan mengangkat Plt menjadi pejabat definitif.
Baca: Kursi Wagub DKI Masih Kosong, Serapan APBD DKI Seret
Dia memperkirakan posisi pejabat definitif segera terisi pada beberapa pekan ke depan. Saefullah mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan sendiri yang akan mengumumkannya. "Sudah disiapkan pemberkasannya. Tinggal nunggu waktu dari pak gubernur. Seperti biasa disiapkan dulu baik-baik, kalau sudah baik baru diumumkan oleh beliau," ungkapnya.