TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Trans Jakarta Budi Kaliwono mengatakan program integrasi angkutan pengumpan Transjakarta alias OK OTrip bakal terus dikembangkan.
Pengembangan itu setelah dilakukan uji coba One Karcis One Trip (OK OTrip) selama sembilan bulan sejak Januari-September 2018.
Baca : Ini Berbagai Kendala OK OTrip, Tidak Ada Soal Nama
"Saat ini sudah ada 11 operator (angkutan kecil) yang menyatakan minat untuk bekerjasama dengan kami," kata Budi saat dihubungi, Selasa, 2 Oktober 2018.
Ia mengatakan program OK OTrip tidak dihapus, tetapi akan dipermanenkan dengan nama lain. Menurut dia, program OK OTrip sudah sukses dijalankan di Jakarta karena berhasil mengangkut 68 ribu orang per hari.
"Program itu akan dipermanenkan dan dimunculkan dalam nama yang berbeda," ujarnya terkait kabar dihapusnya program itu oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bahkan, kata dia, Gunernur DKI Jakarta menginginkan Transjakarta juga terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti Mass Rapid Transit dan Light Rail Transit.
Simak juga :
OK OTrip Baru Anies Baswedan, Transjakarta Gandeng 6 Operator Bus
Budi melihat suatu langkah yang positif dalam pengintegrasian antarmoda transportasi yang saat ini sedang berjalan. Dari 11 operator kendaraan kecil yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kemarin, kata dia, sembilan sudah lengkap dokumennya.
Sedangkan, dua dari 11 operator calon kolaborasi OK OTrip versi anyar tersebut sedang melengkapi dokumen administrasinya. "Namun, dari sembilam yang dokumennya sudah lengkap, baru empat operator yang beroperasi," tutur Budi lagi. "Semuanya akan beroperasi secara bertahap."