TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan siap menyambut musim hujan yang diperkirakan datang pada November nanti. Sebanyak 192 alat berat akan dikerahkan untuk mengeruk kali dan memperbaiki sarana prasarana saluran air.
"Di Kampung Melayu kami take over untuk pengerukan 2-3 hari lagi, dari jembatan Kampung Melayu hingga jembatan Tongtek, total panjangnya 1,9 kilometer," ujar Teguh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Oktober 2018.
Teguh mengatakan, proses pengerukan dan perbaikan sungai tidak berjalan mulus karena masih banyaknya bangunan penduduk di bantaran sungai. Namun Dinas SDA tetap akan mengoptimalkan upaya pencegahan agar kasus banjir seperti di Jatipadang, Jakarta Selatan, tidak terulang.
Tanggul di Jatipadang jebol pada 11 Desember 2017. Pendangkalan sungai diduga menjadi penyebab insiden in. Sebab, sungai tidak mampu lagi menampung debet air hujan sehingga air meluap dan menjebol tanggul.
Teguh mengatakan pihaknya tak bisa melakukan pengerukan di kawasan itu. Sebab, pemukiman penduduk membuat kali menjadi sempit dan alat berat tak bisa masuk. Selain itu, beberapa bangunan juga berdiri tepat di atas kali.
Jumlah kawasan yang berpotensi banjir pada musim hujan kali ini, kata Teguh, masih sama dengan tahun lalu. Di kawasan Jakarta Selatan titik rawan ada di Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Tebet, Pesanggarahan, Pasar Minggu, dan Cilandak. Sedangkan di Jakarta Timur terdapat di Kramat Jati dan Pasar Rebo.