TEMPO.CO, Jakarta -Warga di sekitar rumah Ratna Sarumpaet menyayangkan informasi bohong atau hoax soal luka lebam yang dialami aktivis perempuan itu. Padahal, warga di RT4 RW9 Kelurahan Bukitduri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, tempat dia tinggal menganggap Ratna Sarumpaet sebagai sosok baik.
Rusdi Raharja, 54 tahun, tetangga berjarak sekitar 20 meter dari rumah Ratna Sarumpaet salah satunya. Ia tidak menyangka bahwa Ratna berbohong soal luka lebam di wajahnya.
Baca : Ratna Sarumpaet Minta Anies Baswedan Sponsori Perjalanan ke Cile
"Mungkin dia silap. Tapi yang disayangkan ini dilakukan di tahun politik," kata Rusdi saat ditemui di rumahnya, Kamis, 4 Oktober 2018.
Ratna Sarumpaet dikabarkan menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018. Ratna mengaku dianiaya sejumlah orang usai menghadiri pertemuan internasional bersama dua rekannya warga negara asing saat menuju Bandara Husein Sastranegara.
Namun polisi tidak menemukan fakta, saksi maupun informasi terkait penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Polisi justru menemukan bukti bahwa selama 21-24 September 2018, juru kampanye timses Prabowo - Sandiaga itu berada di RS Bina Estetika untuk menjalani operasi plastik untuk menyedot lemak di pipinya.
Simak : Ratna Sarumpaet Minta Maaf, Polda Metro Tetap Proses Kasus Hoax
Rusdi mengatakan tetangganya itu memang salah dalam memberikan informasi bohong bahwa luka lebam di wajahnya karena dianiaya. Padahal, luka tersebut karena lebam bekas operasi plastik di wajahnya.
Sebagai tetangga Ratna, Rusdi kasihan melihat kejadian ini menimbulkan polemik dan menjadi pembicaraan banyak orang. Namun, warga di dekat tempat tinggalnya ini, tidak begitu menjadi masalah.
Kiri: foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam, yang diakuinya akibat penganiayaan, disebar lewat akun Twitter Rachel Maryam pada awal Oktober 2018. Kanan: Foto Ratna yang diambil pada 9 April 2018. Twitter.com/cumarachel (kiri), TEMPO/Subekti
Sebabnya, warga masih mengenal Ratna senagai sosok aktivis yang suka menolong. "Setiap ada masalah warga di sini sering dibantu. Setiap banjir Bu Ratna juga selalu menolong warga," ujarnya.
Ia berharap Ratna tidak mengurung diri setelah kejadian ini. Menurut dia, sangat disayangkan jika Ratna tidak lagi aktif menjadi aktivis sosial untuk membantu warga. "Namanya memang tercoreng karena kasus ini. Kalau sampai berhenti menjadi aktivis, kami benar-benar kehilangan."
Simak juga : Ratna Sarumpaet Pegang Dua Tiket Pesawat sebelum Ditangkap
Ketua RW9 Kelurahan Bukitduri Achmad Badrul Fajri mengatakan warganya memang sempat tidak percaya bahwa Ratna berbohong terkait dengan luka lebam di wajahnya. "Sebab kami melihat Kak Ratna orang baik. Kami tidak percaya (Ratna berbohong)," ujarnya.
Menurut dia, warga masih banyak yang bersimpati terhadap Ratna Sarumpaet meski ada kejadian ini. Alasannya, warga melihat Ratna sebagai aktivis yang baik dan sering menolong. "Mungkin sedang ada masalah sehingga Kak Ratma menjadi berbohong."