Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fasilitas Asian Para Games 2018 Dikeluhkan Penyandang Disabilitas

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Penyandang disabilitas menaiki tangga untuk menyaksikan pembukaan Asian Para Games 2018. Kredit: Istimewa
Penyandang disabilitas menaiki tangga untuk menyaksikan pembukaan Asian Para Games 2018. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suprayitno, 55 tahun, memilih meninggalkan Stadion Gelora Bung Karno lebih awal sebelum acara pembukaan Asian Para Games 2018 berakhir pada Sabtu malam, 6 Oktober 2018. Suprayitno merupakan satu dari seribuan undangan penyandang disabilitas yang menyaksikan pembukaan event tersebut.

Baca: Pengunjung Festival Gratis Masuk Pembukaan Asian Para Games

Pria asal Indramayu itu memilih pulang lebih awal karena takut berdesakan dengan pengunjung lain di GBK jika menunggu acara selesai. "Teman sudah mulai capek dan takut macet juga. Apalagi saya dan teman pakai kaki palsu," kata Suprayitno yang meninggalkan stadion GBK pada pukul 20.30.

Suprayitno adalah mantan atlet lari dari cabang atletik pada tahun 1984. Dia bersama 11 orang temannya diundang Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Indramayu untuk menyaksikan pembukaan Asian Para Games.

Ia takjub melihat langsung pertunjukan pembukaan Asian Para Games. Pria yang juga pernah mewakili Indonesia dalam Asia Para Games pada tahun 1989 di Jepang itu, sebenarnya ingin menyaksikan pembukaan sampai selesai. "Tapi tidak bisa. Takut sulit jalannya kalau berdesakan. Sebab, kami harus melewati tangga juga," katanya.

Belum lagi, kata dia, jarak antara mobil dinas yang dipinjamkan untuk tranportasinya dari Indramayu ke Jakarta terparkir cukup jauh di luar stadion. Suprayitno dan temannya harus berjalan kaki tanpa ada mobil yang membantu untuk akses dari luar menuju stadion atau sebaliknya. "Aksesibilitas bagi kami yang bermasalah pada kakinya masih cukup sulit," ujarnya.

Ketua Federasi Penyandang Cacat untuk Indonesia, Mahmud Fasa, menilai aksesibilitas untuk menuju stadion GBK memang masih belum memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas. Penyelenggara, kata Mahmud, hanya menyediakan jalur khusus bagi pengguna kursi roda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan, penyandang disabilitas yang memakai kaki palsu atau tongkat tetap melawati tangga seperti pengunjung lainnya untuk memasuki stadion GBK. "Yang normal saja naik tangga itu ngap-ngapan. Apalagi yang kakinya tidak ada," kata Mahmud, yang juga memilih meninggalkan acara pembukaan lebih awal karena khawatir terjebak kerumunan orang di GBK.

Ia mengatakan telah memberikan masukan kepada penyelenggara Asian Para Games agar memperhatikan penyandang disabilitas lain yang tidak menggunakan kursi roda. Sebab, selain tidak adanya akses khusus bagi mereka di dalam stadion, parkir kendaraan mereka pun juga menjadi masalah karena terlalu jauh dengan stadion tempat acara pembukaan.

Walhasil, para penyandang disabilitas baik yang menggunakan kaki palsu maupun tongkat berjalan cukup jauh menuju stadion dari tempat parkir kendaraannya maupun sebaliknya. "Kami sudah sering memberikan masukan, tapi tidak didengar," ujarnya. "Padahal saya terlibat langsung untuk melatih volunteer Asian Para Games 2018 agar mereka tahu bagaimana cara memperlakukan kami."

Menurut dia, semestinya panitia bisa membantu penyandang disabilitas yang kakinya bermasalah agar tidak melewati tangga. "Tapi tetap saja kami dibiarkan melewati tangga. Tidak ada yang mengarahkan agar orang yang kakinya mempunyai hambatan melewati jalur kursi roda."

Mahmud berharap kesulitan para penyandang disabilitas yang dialami saat menyaksikan pembukaan Asian Para Games tidak terjadi di venue pertandingan nanti. "Saya berharap panitia lebih bisa memperhatikan mereka yang perlu bantuan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

11 jam lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

16 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

19 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

20 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

28 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

32 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

47 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

48 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

52 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

54 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.