TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memperkuat peran organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta. Organisasi yang dipimpin Fery Farhati Ganis, istri Anies, ini dijanjikan menjadi ujung tombak upaya pemberantasan masalah kesejahteraan keluarga yang ada di Jakarta.
Baca:
Anies Baswedan Jelaskan Uang Rp 70 Juta untuk Ratna Sarumpaet
Ini Beda Anies Baswedan dari Ketua DKJ Soal Ratna Sarumpaet
“Mulai 2019, semua program dari Dinas Kesehatan, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Peternakan dan Hewan, seluruhnya akan dikonsolidasikan dan PKK menjadi ujung tombaknya," ujar Anies Baswedan, Minggu 7 Oktober 2018.
Menurutnya, anggota PKK yang merupakan para ibu memiliki sensitivitas yang baik terhadap masalah sosial di keluarga. Anies Baswedan mencontohkannya untuk masalah kelaparan. “Tajam penciumannya ibu-ibu terhadap tanda-tanda kelaparan,” ujar Anies saat menghadiri pembukaan Hari Pangan Sedunia (World Food Day) 2018 di Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini memiliki banyak program yang terkait dengan keluarga. Tapi menurut dia, semua program itu hanya berjalan di dinasnya masing-masing.
Baca juga:
Anies Baswedan Bantu Korban Kecelakaan di Jalan Tol Cipali
Mulai 2019, ia akan membuat semua program tersebut dieksekusi melalui PKK. "Pintunya adalah PKK, mereka yang langsung berada di depan. Kader PKK akan memastikan setiap program benar-benar akan bisa jalan," ujar dia.
Selain masalah kelaparan, beberapa yang akan menjadi fokus Anies Baswedan untuk diselesaikan lewat PKK, yakni asupan makanan sehat dan gaya hidup. Untuk rencananya itu Anies Baswedan mengajak Food and Agriculture Organization (FAO) dan kementerian terkait untuk bersinergi.