TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan PT Transportasi Jakarta, pengelola bus Transjakarta, dikenai penalti berupa pengurangan dana public service obligation (PSO). Sanksi tersebut buah dari sepuluh lebih kecelakaan bus dalam sebulan terakhir.
Baca: Transjakarta Koridor 8 Tabrak Pembatas di Simprug, Satu Tewas
Menurut pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Sigit Wijatmoko, setiap pelanggaran terhadap standar pelayanan minimal (SPM) ada konsekuensinya berupa pemotongan dana PSO. Namun dia tak mau menjelaskan jumlah dana yang batal dikucurkan bagi PT Transjakarta dari total dana PSO tahun ini sebesar Rp 3,2 triliun. "Kami sebagai pembina teknis melakukan monitoring dan pengawasan operasional," katanya kepada Tempo, Senin, 8 Oktober 2018.
Pada akhir bulan lalu, Sigit menerangkan, dalam sepekan terjadi dua kecelakaan dan beberapa kali bus mogok. Dia mencontohkan, bus menabrak beton jembatan penyeberangan di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kecelakaan terjadi akibat bus menghindari penyapu jalan. Sedangkan pada akhir September, bus Transjakarta merek Zhongtong mogok di simpang Pancoran, Jalan M.T. Haryono.
Juru bicara PT Transjakarta, Wibowo, membenarkan bahwa setiap insiden atau accident pasti ada sanksinya. Tapi dia mengaku tak tahu berapa nominal penalti atau denda dari DKI. Wibowo pun menyatakan tak tahu pasti berapa pengemudi bus yang dipecat atau diberi sanksi karena lalai. "Kami sudah patuhi dan memberi laporan setiap saat kepada Dishub," katanya, kemarin.
Dia menuturkan bahwa setiap hari Transjakarta melakukan pengecekan operasional. Menurut dia, insiden yang terjadi akibat kelemahan sopir. "Insiden yang terjadi disebabkan sopir bus kurang hati-hati atau kurang konsentrasi," kata Wibowo.
Adapun Koordinator Serikat Pekerja Transjakarta, Budi Marcelo, menyatakan sebaliknya. Dia menilai jam kerja menjadi penyumbang tingginya angka kecelakaan bus Transjakarta. "Jam kerja karyawan 9-10 jam per hari," tuturnya, akhir bulan lalu.
Baca: Bus Transjakarta Terguling, 10 Penumpang Luka-luka
Sementara itu, Sigit meminta PT Transjakarta, sebagai maskot transportasi Ibu Kota, meningkatkan pelayanan dan keamanan penumpang. Setiap hari, sekitar 500 ribu penumpang harus dilayani. Transjakarta juga ditargetkan meraih 1 juta penumpang per hari.