TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, setahun menjadi gubernur DKI Jakarta belum banyak perubahan yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Bahkan program unggulan Anies belum ada yang terealisasi.
Baca:
Setahun Menjabat, Ini 2 Janji Anies Baswedan untuk Rakyat Miskin
Yayat menduga, kesulitan Anies memilih kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memberi dampak negatif. "Mungkin karena posisi pejabat di SKPD banyak yang Plt (pelaksana tugas), jadi riskan mengambil keputusan," kata Yayat, Senin, 8 Oktober 2018.
Di antara dinas-dinas yang masih dipimpin oleh Plt itu adalah Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Komunikasi Informasi dan Statistika, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Yayat menuturkan, program-program unggulan Anies yang belum terlihat hasilnya adalah OK-OTRIP (One Karcis One Trip), pembenahan kampung yang diinisiasi melalui program Community Action Plan (CAP), dan program kepemilikan rumah DP 0 rupiah. "DP 0 belum jelas konsep dan sasarannya sehingga sampai sekarang belum terealisir," katanya.
Walau begitu, Yayat mengapresiasi keputusan Anies untuk mencabut izin 13 pulau reklamasi di Teluk Jakarta. Yayat berharap, memasuki tahun kedua kepemimpinan Anies, akan ada perubahan positif di ibu kota. Apa lagi anggaran untuk tahun 2019 sangat besar, yaitu mencapai Rp 84 triliun.
Baca:
Satu Tahun Anies Baswedan, Ini 4 Capaiannya Versi JRMK
Anies Baswedan genap setahun menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2018. Jika menggunakan skala 1-10 untuk menilai kinerja mantan Menteri Pendidikan itu, Yayat hanya memberi skor 6.