TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa terkait kasus penyebaran hoax Ratna Sarumpaet. Amien Rais tiba di Polda Metro Jaya, pada Rabu, 10 Oktober 2018 pukul 10.20 WIB.
Baca: Amien Rais Diperiksa Hari Ini, Polisi: Pengawal Tak Boleh Masuk
Amien Rais ditemani kedua anaknya, Hanum Salsabiela Rais dan Hanafi Rais. Amien juga ditemani Tim Advokat Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga, Eggy Sudjana dan Ketua PA 212 Slamet Ma'arif.
Amien Rais, yang mengenakan peci hitam, blazer abu-abu, dan kemeja biru muda, langsung memasuki gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Polisi sebelumnya telah menjadwalkan pemeriksaan Amien Rais pada Jumat, 5 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB. Namun, Amien Rais mangkir meski polisi menunggu hingga malam hari.
Kemarin, Amien memastikan dirinya akan hadir hari ini untuk memenuhi panggilan polisi.
Ketua Persaudaraan Alumni atau PA 212 Slamet Maarif mengatakan setidaknya 500 orang akan mengawal pemeriksaan Amien Rais di Polda Metro Jaya. Menurut dia, sejumlah organisasi masyarakat atau ormas juga akan bergabung dalam aksi itu.
“Massa akan berkumpul pukul 08.00 di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan,” kata Slamet di Jalan Daksa I, Jakarta Selatan, Senin, 8 Oktober 2018.
Setelah itu, massa akan salat Dhuha bersama, kemudian berangkat bersama Amien Rais menuju Polda Metro Jaya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan sah-sah saja Amien Rais membawa massa saat diperiksa.
“Tidak masalah, ya. Yang penting kami lakukan pengamanan,” ujar dia di Polda Metro Jaya, Selasa, 8 Oktober 2018.
Baca: Polisi Tak Persoalkan Amien Rais Bawa Massa Saat Diperiksa Besok
Meski begitu, Argo akan mengecek terlebih dahulu apakah sudah ada surat pemberitahuan terkait pengerahan massa itu. Ia hanya berharap tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi oleh massa pengawal Amien Rais dalam pemeriksaan kasus Ratna Sarumpaet. “Seperti merusak fasilitas umum dan membawa senjata tajam, itu kan tidak diharapkan. Tidak boleh,” tutur dia.