TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar meminta polisi mengusut tuntas vandalisme di kereta MRT yang terparkir di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca juga: Giliran Kereta Bandara Alami Vandalisme
"Kami berharap diusut sampai tuntas," kata William saat mendampingi kunjungan Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Shinichi Kitaoka di Depo MRT Lebak Bulus, Kamis, 11 Oktober 2018.
PT MRT Jakarta menemukan keretanya yang terparkir di Depo Lebak Bulus menjadi sasaran vandalisme pada Jumat, 21 September 2018. Kereta yang belum dioperasikan itu telah dicorat-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, serta hijau.
Menurut William, pihaknya mempercayakan penyelidikan kasus ini kepada polisi untuk segera diungkap. Selain itu, untuk mencegah adanya kenakalan dan kejahatan di dalam area Depo MRT Lebak Bulus, pihaknya telah menambah personel keamanan.
Baca juga: Siswa SMAN 87 Demo, Dukung Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi
"Sekarang juga sudah ada 16 CCTV di dalam kawasan Depo MRT Lebak Bulus," ujar William. Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku vandalisme MRT.
"Pelakunya orang asing. Dia sudah keluar Indonesia," ucap William. Pelaku vandalisme, kata dia, sempat tinggal di salah satu penginapan di dekat lokasi berdasarkan keterangan saksi. Polisi, kata dia, telah bekerja sama dengan interpol untuk menangkap pelaku yang berada di luar negeri. "Sudah kami ketahui identitasnya."