TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah DKI Jakarta Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera batal bertemu hari ini untuk membahas calon wakil gubernur atau cawagub DKI. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan kabar batalnya pertemuan.
Baca juga: Siswa SMAN 87 Demo, Dukung Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi
"Belum ketemu, tapi memang ada rencana mau ketemu," kata Andre saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 11 Oktober 2018.
Andre mengatakan, pimpinan dua partai akan bertemu untuk menguatkan koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 serta membahas wakil Gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno.
Namun, Andre belum mengetahui jadwal yang disepakati Gerindra dan PKS DKI. "Waktunya belum," kata Andre.
Kabar pertemuan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif. "Katanya sih dalam minggu ini ada komunikasi," kata Syarif di gedung DPRD DKI, Senin, 8 Oktober 2018.
Syarif menuturkan, kedua elite partai perlu berembuk ihwal nama calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Setelah itu, Gerindra dan PKS DKI akan menyodorkan nama kepada DPP Partai.
Di Gerindra, lanjut Syarif, DPD partai DKI akan menyodorkan nama calon dan meminta persetujuan DPP. "Intinya Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) tidak menyebut ini untuk PKS atau Gerindra. Silakan diselesaikan dan dirembulk, nah minggu ini mau dibicarakan," ujar Syarif.
Baca juga: Kata Siswa SMAN 87 tentang Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi
Ketua DPD Gerindra DKI Muhammad Taufik dalam beberapa kesempatan menyatakan mantap maju sebagai Wakil Gubernur DKI. Dia mengaku sudah didukung oleh DPD dan DPC Gerindra se-DKI.
Dari kubu PKS, dua nama telah diajukan sebagai cawagub DKI yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Presiden PKS Sohibul Iman merasa partainya berhak atas kursi Wakil Gubernur DKI lantaran telah menyerahkan jatah kursi Wakil Presiden kepada Sandiaga yang notabene merupakan kader Gerindra.