TEMPO.CO, Jakarta - Inspektorat DKI Jakarta membatalkan pemeriksaan terhadap Nelty Khairiyah, guru agama Islam SMAN 87 Jakarta yang diduga menghasut siswa membenci Presiden Joko Widodo alias Jokowi, hari ini. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ari Budiman mengatakan, pemeriksaannya diundur sampai Senin, 15 Oktober 2018.
Baca juga: Siswa SMAN 87 Demo, Dukung Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi
"Dia sekarang dalam posisi lelah dan tertekan, sehingga pemeriksaan dilanjutkan Senin," kata Ari saat dihubungi, Jumat, 12 Oktober 2018.
Menurut Ari, Inspektorat DKI sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap Nelty pada Kamis malam, 11 Oktober 2018 . Pemeriksaan itu untuk mengetahui kronologi kejadian. Jokowi.
Rencananya, ujar Ari, pemeriksaan terhadap guru Nelty dilanjutkan hari ini. Namun, kondisi kesehatan Nelty belum memungkinkan, sehingga inspektorat harus menunda pemeriksaan. "Karena guru itu sekarang sedang dalam posisi kurang fit," ujar Ari.
Nelty merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja sebagai guru agama Islam di SMA 87 Jakarta. Nama Nelty mencuat dan viral setelah diduga menghasut siswa untuk membenci Jokowi.
Baca juga: Kata Siswa SMAN 87 tentang Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi
Dalam informasi yang dihimpun, seorang pengadu menyebutkan guru Nelty memperlihatkan video gempa dan tsunami di Palu kepada para siswa. Pengadu menyebutkan guru tersebut menyalahkan Jokowi atas banyaknya korban bergelimpangan dalam bencana di Palu.
Namun, puluhan siswa SMAN 87 Jakarta tak terima guru Nelty disalahkan. Mereka berunjuk rasa mendukung Nelty di lapangan SMAN 87 Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Sambil berorasi, para siswa membentangkan spanduk bertuliskan "Save Bu Nelty. Fitnah Lebih Kejam Daripada Pembunuhan."