TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya tak hanya memeriksa Amien Rais sebagai saksi dalam kasus ujaran kebohongan Ratna Sarumpaet. Sejak aktivis peremupan dan pemain teater itu ditetapkan sebagai tersangka, Polda Metro telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti terkait dengan ungkapan hoax Ratna.
Baca: Pengacara Sebut Ratna Sarumpaet Trauma Kasus 212, Kenapa?
Mereka yang dimintai keterangan polisi di antaranya Sidik Setiamihardja, dokter yang menangani Ratna saat lemak di wajahnya disedot. Tim penyidik juga meminta keterangan Presiden Konfederasi Serikat Indonesia, Said Iqbal. Sedangkan barang bukti yang disita, salah satunya rekam medis Ratna Sarumpaet di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika, Menteng, Jakarta, yang sekaligus tempat Sidik praktek.
Hari ini, Jumat, 12 Oktober 2018, Polda Metro melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Nanik S. Deyan, Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Ia akan diperiksa sebagai saksi. “Pemeriksaan nanti akan diagendakan untuk hari Senin, 15 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB,” kata Argo.
Menurut Argo, Nanik diduga berperan sebagai orang yang memberitahukan ihwal penganiayaan Ratna kepada Prabowo Subianto. Nanik juga hadir saat Ratna bertemu di rumah Prabowo.
Ratna Sarumpaet kini ditahan di Polda Metro untuk jangka waktu 20 hari terhitung sejak Jumat, 5 Oktober 2018. Ia ditangkap di Bandara Internasional Soekarno - Hatta saat hendak terbang ke Santiago, Cile pada Kamis malam, 4 Oktober 2018.
Polisi menjerat eks anggota tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ini dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 46 tentang peraturan hukum pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ratna Sarumpaet terancam hukuman 10 tahun penjara.
Berikut ini serangkaian upaya penyidik Polda Metro Jaya membongkar kasus kebohongan Ratna Sarumpaet yang awalnya mengaku dipukuli orang tak dikenal. Tapi, polisi tidak menemukan adanya bukti penganiayaan itu dan akhirnya Ratna mengaku bahwa dirinya tidak dianiaya. Wajahnya yang babak belur, ditengarai akibat efek dari operasi plastik di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika.
Tentang Rekaman Medis Ratna