TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Anies Baswedan memberikan nama Solusi Rumah Warga (SAMAWA) untuk program rumah murah DP nol rupiah. Samawa, kata Anies Baswedan, memiliki istilah lain yang menjadi doa untuk program tersebut.
Baca:
Anies Baswedan Resmikan Rumah Murah DP Nol Jadi SAMAWA
Anies Baswedan memilihkan nama SAMAWA yang memiliki akronim lain dari Sakinah, Mawaddah, Warahmah. "Terminologi SAMAWA langsung ketahuan maknanya, yaitu kedamaian, ketenangan, dan cinta kasih," ujarnya saat memberikan sambutan di peluncuran program tersebut di Klapa Village, Jakarta Timur, Jumat 12 Oktober 2018.
Anies Baswedan berharap makna nama SAMAWA dapat menjadi doa bagi warga Jakarta yang membeli rumah melalui program DP nol rupiah tersebut. Ia berharap rumah yang nanti dibeli tak hanya memiliki artian house, tetapi juga home.
"Keluarga yang tinggal di sana tenang, menumbuhkan anak-anak dengan baik, dan dapat sejahtera," ujar Anies Baswedan.
Baca:
Anies Baswedan Terbitkan Pergub Atur SAMAWA, Ini Isinya
Rumah murah DP Nol Rupiah di Klapa Village sudah mulai dibangun berupa rumah susun hak milik oleh Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana Jaya sejak Januari 2018. Rusunami tersebut dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektare dan ditargetkan rampung pada Juli 2019.
Selain Klapa Village, program rumah yang sama juga akan didirikan di Rorotan, Jakarta Utara. Bedanya, jika di Klapa Village merupakan hunian vertikal, di Rorotan berkonsep rumah tapak.
Dari pantauan Tempo di Klapa Village siang ini, baru satu tower dengan empat lantai yang tengah dibangun oleh kontraktor. Sedangkan tiga tower lainnya, saat ini belum terlihat kontruksi dasarnya.
Baca:
APBD-P DKI 2018 Tambah Rp 717 Miliar untuk Rumah Murah DP Nol
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti mengatakan hunian vertikal Klapa Village akan terbagi menjadi dua tipe, yakni tipe 21 dan 36. "Jumlahnya ada 780 unit," ujar dia.
Sedangkan untuk persyaratannya, antara lain warga ber-KTP DKI Jakarta yang telah tinggal di Jakarta sekurang-kurangnya 5 tahun, belum punya rumah sendiri, tidak pernah menerima subsidi rumah, berpenghasilan Rp 4 – 7 juta setiap bulan, taat pajak, prioritas bagi warga yang telah menikah. "Dan bagi warga yang terpilih, wajib memiliki rekening Bank DKI," ujar Meli.