Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan BPTJ Ingin Ganti Bus Transjakarta dengan Trem

image-gnews
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersama jajaran karyawan PT Transjakarta melakukan sujud syukur atas jumlah penumpang Transjakarta yang mencapai 500 ribu orang per hari, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersama jajaran karyawan PT Transjakarta melakukan sujud syukur atas jumlah penumpang Transjakarta yang mencapai 500 ribu orang per hari, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah menyiapkan konsep untuk mengganti bus Transjakarta dengan trem. Kepala BPTJ Bambang Prihartono tengah menyusun rencana pembangunan trainway atau jalur trem dalam kota di sejumlah koridor Transjakarta.

Baca: Gaji Belum Dibayar, Satu Operator Transjakarta Tak Beroperasi

Rencana pembangunan trem merupakan bentuk antisipasi lonjakan pengguna angkutan transportasi massal di masa mendatang, khususnya pengguna Transjakarta. 

Bambang Prihartono mengatakan trem memiliki daya angkut lebih tinggi dibandingkan dengan bus Transjakarta lantaran bisa memiliki sampai 7 rangkaian. Sementara dalam satu bus Transjakarta hanya bisa menampung sampai puluhan penumpang. 

"Kalau trem dalam 7 rangkaian bisa 700 orang daya angkutnya. Sekarang kita sudah memikirkan ke sana. Karena kalau semua kebijakan itu berhasil yang menyebabkan semua orang pindah ke angkutan umum, maka akan collapse bus-busnya," katanya, Kamis 18 Oktober 2018.

Bus Transjakarta yang kecelakaan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018. TEMPO/Lani Diana

Rencana pembangunan trem telah masuk ke dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RIJT) 2019-2029 melalui Perpres 55 Tahun 2018 sehingga mempunyai payung hukum yang jelas.

Saat ini, terdapat kecenderungan mobilitas masih dominan menggunakan kendaraan pribadi. Akibatnya, lebih banyak perpindahan kendaraan daripada perpindahan orang yang menyebabkan kemacetan parah. 

Sistem transportasi yang akan diwujudkan sesuai RIJT tersebut nantinya akan lebih banyak memindahkan orang daripada memindahkan kendaraan karena berbasis angkutan umum massal.

Bambang mengatakan rencana pembangunan trem merupakan salah satu tindak lanjut sistem ganjil-genap yang diklaim berhasil mengatasi kemacetan pada Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Sistem itu diteruskan hingga akhir tahun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun sebelum membangun trem, BPTJ dan Pemerintah DKI akan terlebih dahulu memberlakukan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) secara bertahap di sejumlah ruas jalan yang rencananya akan dimulai pada 2019.

Di sisi, dia belum memaparkan lebih jauh terkait koridor Transjakarta mana saja yang akan dijadikan proyek percontohan pada proyek trainway tersebut.

Pemerintah juga akan memanfaatkan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam pembangunan proyek ini.

"Belum ada angka investasinya. Masih perlu kajian dulu. Baru siapkan pilot project," ujarnya.

Menurut Bambang, penggantian bus Transjakarta ke angkutan trem diharapkan bisa memperluas jangkauan transportasi massal Jabodetabek, apalagi didukung dengan proyek Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu dan Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu yang akan beroperasi 2019. 

Hal itu sesuai dari RIJT bahwa cakupan layanan angkutan umum perkotaan harus mencapai 80 persen dari panjang jalan dan setiap daerah harus mempunyai jaringan layanan lokal/pengumpan (feeder) yang diintegrasikan dengan jaringan utama melalui satu simpul transportasi perkotaan. 

Dalam RIJT, dari sisi pergerakan orang disebutkan bahwa 60 persen pergerakan orang harus menggunakan angkutan umum massal perkotaan pada 2029.

Baca: Sering Kecelakaan, Ini Sanksi untuk Transjakarta

Kepala BPTJ memperkirakan rata-rata laju kendaraan akan mencapai 23 kilometer per jam pada 2019. dan 70 kilometer per jam pada 2029. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

2 hari lalu

Kondisi Bus Putra Sulung BE 7037 FU rusak berat setelah tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Martapura, OKU Timur. ANTARA/Edo Purmana
Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

2 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

2 hari lalu

Sejumlah pemudik turun dari bus setibanya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin 15 April 2024. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami penurunan yang sebelumnya pada tahun 2023 sebanyak 25.918 orang menjadi 10 ribu - 15 ribu orang usai Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.


Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

4 hari lalu

Park Gell Barcelona, Spanyol (Pixabay)
Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

Selama bertahun-tahun, penduduk lingkungan La Salut di Barcelona harus berebut bus dengan banyak wisatawan.


KAI Daop 1 Jakarta: 75 Ribu Kursi Kereta Masih Tersedia untuk Keberangkatan Pasca Libur Lebaran

5 hari lalu

Penumpang Kereta Api Menoreh dari Semarang saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
KAI Daop 1 Jakarta: 75 Ribu Kursi Kereta Masih Tersedia untuk Keberangkatan Pasca Libur Lebaran

Total perjalanan selama masa angkutan lebaran periode 31 Maret hingga 21 April 2024 sebanyak 1.693 kereta api.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

5 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


PT KAI: 93.000 Tiket Kereta untuk Arus Balik Lebaran hingga 21 April Masih Tersedia

6 hari lalu

Penumpang Kereta Api Sawunggalih dari Kutoarjo saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
PT KAI: 93.000 Tiket Kereta untuk Arus Balik Lebaran hingga 21 April Masih Tersedia

PT KAI menyebutkan ada sebanyak 93 ribu lebih ketersediaan tempat duduk untuk keberangkatan arus balik Lebaran hingga Ahad mendatang, 21 April 2022.


Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

8 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat eselon I Kemenkeu memaparkan kinerja APBN Kita edisi Desember 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 15 Desember 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat melanjutkan tren defisit dengan nilai Rp35 triliun per 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.


Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

9 hari lalu

Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

Tiket sudah dapat dibeli di aplikasi Access by KAI dan seluruh channel penjualan tiket kereta api lainnya.


Libur Lebaran, Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta Yogyakarta Senilai Rp126 Juta

10 hari lalu

Stasiun Tugu Yogyakarta (Dok. Istimewa)
Libur Lebaran, Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta Yogyakarta Senilai Rp126 Juta

Barang tertinggal di kereta diamankan petugas dan telah dimasukkan pada database sistem Lost and Found.