TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mengerahkan 16 unit truk berkapasitas 12 ton untuk mengangkut sampah yang menumpuk di Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) Jalan Muara Baru, RT16 RW17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 22 Oktober 2018.
Baca juga: Truk DKI Diadang Bekasi, Sampah Menumpuk di TPSS Muara Baru
Volume sampah di lokasi tersebut mengalami peningkatan sejak tiga hari lalu. Pengawas Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Utara Eriek Kurnianto mengatakan pemerintah menambah armada pengangkut sampah sejak Ahad, 21 Oktober 2018.
"Hari ini disiapkan 16 armada truk bermuatan 12 ton untuk mengangkut sampah di TPS Muara Baru, 11 truk dari DKI dan 5 milik kami," kata Eriek di TPS Muara Baru. Eriek menjelaskan, mulai hari ini ada sekitar 7-8 truk yang mengangkut di TPSS Muara Baru. Namun, sejak Jumat, 19 Oktober 2018 ada penurunan jumlah truk yang mengangkut sampah di Muara Baru.
Ketika tumpukan sampah semakin tinggi, kata Eriek, hanya ada tujuh truk yang mengangkutnya. Lalu pada Sabtu, 20 Oktober 2018, jumlah truk yang mengakut semakin berkurang. "Sabtu cuma lima yang mengangkut sampah. Jadi sebagian sampahnya tidak terangkut," ujar Eriek.
Eriek membantah tumpukan sampah semakin bertambah sejak Jumat lalu sebagai imbas dari pengadangan 50 truk sampah milik DKI menuju ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Menurut Eriek, peningkatan jumlah sampah karena ada empat unit truk pengangkut sampah yang sedang diperbaiki. "Jadi, bukan karena kejadian di Bekasi. Penumpukan karena truk kami ada empat yang diservis. Waktu perbaikan butuh 3-4 hari."
Sopir truk pengakut sampah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rizki Maulana, 32 tahun, membenarkan ditugaskan bersama 10 temannya untuk mengangkut sampah di TPSS Muara Baru. "Di sini sampahnya lagi meningkat. Jadi, 11 armada milik DLH DKI dikerahkan ke Muara Baru semuanya," ujar Rizki.
Baca juga: Wali Kota Rahmat Effendi ke Balai Kota DKI Terkait Dana Hibah
Berbeda pendapat dengan Eriek, menurut Rizki, ia dan temannya dikerahkan ke TPSS Muara Baru karena imbas dari penghadangan di kawasan Bekasi. "Ada 30 teman saya yang ditahan dari pagi sampai malam baru bisa keluar di Bekasi," ujar Rizki.
Rizki tidak diadang karena sampah yang dia angkut selalu melewati Jalan Cibubur untuk menuju Bantargebang. Adapun temannya yang ditahan karena memilih melewati Kota Bekasi. "Kalau lewat Cibubur memang mutar lebih jauh. Menurut saya lebih aman (tidak ada pengadangan) dan tidak macet," kata Rizki.