Anies Baswedan (2017-sekarang)
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memerintahkan Dinas Perhubungan menahan 51 truk sampah DKI di pintu Tol Bekasi Barat pada 17 Oktober 2018. Truk itu rencananya akan membuang sampah di TPST Bantargebang. Rahmat Effendi atau Pepen mempersoalkan dana kemitraan dari DKI yang terhenti.
Menurut Pepen, sebetulnya kompensasi dari keberadaan TPST Bantargebang yang diberikan kepada Kota Bekasi tak sebanding. Sebab, keberadaan TPST Bantargebang cukup mengganggu warganya, khususnya di Kecamatan Bantargebang.
Pemerintah Kota Bekasi meminta Rp 2 triliun dari DKI sebagai dana kemitraan untuk 2019. Namun pihak Pemprov DKI menyatakan perlu rincian dari Bekasi terlebih dahulu sebelum mengabulkan permintaan duit Rp 2 triliun itu.
Belakangan, Pepen menurunkan usulan Rp 2 triliun itu menjadi Rp 1 triliun saja. Dana kompensasi itu disebutnya untuk membangun akses truk-truk sampah DKI, penambahan rute akses, pembangunan proyek lingkungan hidup, sarana kesehatan, hingga sekolah terpadu.
Anies Baswedan tidak keder dengan gertakan Rahmat Effendi. Dia menggelar konferensi pers di Balai Kota Jakarta pada Minggu, 21 Oktober 2018. Menurutnya, Pemerintah DKI hanya memiliki kewajiban membayar dana kompensasi bau sampah atas keberadaan TPST milik DKI di Kecamatan Bantargebang. Dana itu, katanya sudah diberikan kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Pemerintah DKI, ujar Anies Baswedan, tidak punya kewajiban memberikan bantuan keuangan yang sifatnya kemitraan atau hibah kepada Bekasi.
"Ini mau menyelesaikan baik-baik, dikomunikasikan, atau mau ramai di media? Kalau mau baik-baik, pertemuan-pertemuan itu datangi dan bawa datanya. Jangan malah ramai di media. Sudah gitu diramaikan yang bukan menjadi kewajiban kami pula," kata Anies Baswedan kepada wartawan.
Simak juga: Beda Pandang Sandiaga Uno dan Anies Baswedan Soal Bantargebang
Anies Baswedan menyampaikan, persoalan dengan Pemkot Bekasi selalu muncul pada Oktober, bertepatan dengan pembahasan anggaran. Dia menganggap persoalan itu bukan soal pengelolaan sampah di TPST Bantargebang, tetapi persoalan APBD Kota Bekasi.
"Masalah ini dengan Bekasi itu selalu munculnya bulan Oktober. Kenapa ya? Coba aja Anda cek kenapa. Berarti persoalannya bukan persoalan sampah, tapi persoalan anggaran. Kira-kira begitu bukan?" kata Anies Baswedan.