TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membangun beberapa unit penghancur sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Jakarta dengan berbagai ukuran kapasitas. Alasannya, karena keterbatasan lahan di Jakarta. ITF diklaim mampu menghasilkan listrik.
Baca juga: Bekasi Usul Dana Hibah ke DKI Rp 582,9 Miliar, Ini Rinciannya
"Kalau yang sekarang dibangun (ITF Sunter) untuk kapasitas yang cukup besar, karena mampu mengelola sampah sampai 2000-2500 ton perhari," ujar Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Oktober 2018.
Anies Baswedan menjelaskan dengan keterbatasan lahan, kapasitas pengelolaan sampah di ITF bisa diperkecil, tetapi diimbangi dengan memperbanyak jumlahnya.
Seperti di Tokyo, Jepang, Anies Baswedan mengatakan di sana jumlah ITF ada 20, tetapi memiliki kapasitas pengelolaan sampah yang tak begitu besar.
"Ukurannya dan berapa jumlahnya (ITF), ini yang sekarang sedang kami kaji," kata dia.
Saat ini proyek pengerjaan ITF Sunter akan memasuki tahapan groundbreaking pada Desember 2018. Rencananya, fasilitas itu akan dibangun PT Jakarta Propertindo atau Jakpro di atas lahan bekas transit sampah seluas 3,05 hektare yang terletak di Jalan Danau Sunter Barat. Tidak jauh dari lokasi pembangunan proyek Taman BMW, Jakarta Utara.
SM Corporate Secretary PT Jakpro Hani Sumarno mengatakan proyek senilai Rp 3 triliun itu tak akan menggunakan dana APBD. Tetapi didanai oleh investor The International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota World Bank grup.
"Investor dibantu carikan oleh perusahaan Fortum Power and Heat Oy,” ujar Hani. Perusahaan berasal Finlandia itu melakukan join venture dengan PT Jakpro untuk pembangunan ITF Sunter.
Simak juga: Anies Baswedan Berang dengan Ancaman Wali Kota Bekasi Soal Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji mengatakan ITF Sunter diperkirakan akan selesai dalam 24 bulan ke depan. Nantinya, fasilitas itu dapat mengelola sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan menghasilkan listrik sebesar 35 megawatt.
Namun, jumlah sampah yang dapat dikelola ITF Sunter masih lebih rendah dari sampah yang dihasilkan oleh Jakarta, yakni sekitar 7.000 ton per hari. Anies Baswedan masih mengkaji membangun sejumlah ITF berukuran kecil karena keterbatasan lahan di Jakarta.