TEMPO.CO, Jakarta - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan perjalanan ke luar negeri, Buenos Aires, Argentina, hari ini, Sabtu, 27 Oktober 2018, hingga Kamis pekan depan. Anies Baswedan menghadiri pertemuan Urban 20 Mayors Summit atau U20 sebagai perwakilan Jakarta.
Baca juga: Anies Baswedan Berangkat ke Argentina Malam Ini, Apa Agendanya?
Keberangkatan Anies Baswedan ke luar negeri saat tidak memiliki wakil gubernur dinilai Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengganggu kinerja Pemerintah DKI. Sebab, kerja gubernur bakal dilimpahkan ke Sekretaris Daerah DKI Saefullah.
"Karena tidak ada wakil, jadi dilimpahkan ke Sekda sehingga beban kerja makin berat sebagai pelaksana harian (PLH)," kata Gembong saat dihubungi, Jumat, 26 Oktober 2018.
Seharusnya, kata Gembong, wakil gubernur yang mengambil alih pekerjaan Anies. Karena posisi wakil masih kosong, sekretaris daerah ditunjuk sebagai pelaksana harian untuk mengerjakan tugas Anies.
Gembong menambahkan, pekerjaan sekretaris daerah jadi menumpuk. "Beban sekda menambah karena menangani semua masalah DKI," ujar Gembong.
Menurut Gembong, PDIP hanya menunggu dua partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyodorkan nama calon wakil gubernur. Dua partai itu, yakni Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PDIP, Gembong menambahkan, tak dapat mencampuri urusan partai lain. Namun, secara informal PDIP berkomunikasi kepada dua partai itu agar segera mengirimkan nama calon wakil gubernur kepada Anies Baswedan.
Baca juga: Cawagub PKS-Gerindra, Anies: Selama Pernyataan Saya Tak Komentar
Namun, PKS dan Gerindra, belum juga menyerahkan nama kepada Anies Baswedan. Anies bakal mengirimkan nama itu kepada DPRD DKI. Keputusan final siapa pendamping Anies diketuk anggota Dewan.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Triwisaksana mengatakan, PKS dan Gerindra telah menyepakati dua nama, namun masih dirahasiakan. Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Mohamad Taufik akan mengundang PKS untuk berdialog awal November 2018.