TEMPO.CO, Jakarta - Kantor GP Ansor mengurangi penjagaan hari ini, usai demonstrasi pembakaran bendera pada Jumat kemarin.
Baca: Puluhan Banser Antar Jenazah Anggota GP Ansor Jatmiko ke Pemakaman
"Hari ini tidak ada penambahan jumlah petugas yang mengamankan kantor. Yang jaga seperti biasa hanya satu orang," kata anggota keamanan kantor GP Ansor Andi Umbu, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Pada Jumat kemarin, Kantor PBNU dan GP Ansor sempat dijadikan lokasi unjuk rasa Aksi Bela Kalimat Tauhid. Aksi tersebut digalang massa dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan Laskar Pembela Islam.
Demonstrasi tersebut merespons pembakaran bendera oleh Banser NU di Garut, Jawa Barat, di tengah peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018.
Menurut Andi, sudah tidak ada lagi masalah terkait pembakaran bendera tersebut. Pengurus GP Ansor pun telah memberkan keterangan kepada media terkait pembakaran bendera yang terjadi di Garut.
"Jadi tidak ada masalah lagi. Harapan kami situasi kondusif dan kami juga diminta agar tidak terpancing," ujarnya.
Pantauan Tempo di kantor GP Ansor hanya ada satu petugas keamanan internal dan seorang polisi yang berjaga. Pemandang tersebut berbeda dengan pengamanan di kantor PBNU yang berjarak sekitar 100 meter dari kantor GP Ansor.
Baca: Batal Demo Pembakaran Bendera di PBNU, HMI: Ada Intervensi ...
Di kantor PBNU sedikitnya ada tiga anggota polisi dan dua orang anggota TNI yang berjaga di pos pengamanan gedung. Satu unit motor polisi juga terparkir di depan gedung. Sedangkan palang pintu gerbang masuk ditutup setengah untuk memeriksa tamu sebelum masuk gedung.