TEMPO.CO, Tangerang – Pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 208. Keluarga korban mulai berdatangan ke Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta untuk mendapat informasi.
Baca: Lion Air Hilang Kontak Tak Lama Setelah Terbang dari Jakarta
Berdasarkan pantauan Tempo, mereka yang datang sebagian besar adalah keluarga dari pegawai Kementerian Keuangan. Di pesawat yang jatuh itu kebetulan membawa sejumlah pegawai kemetrian tersebut.
Di Posko Utama Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, keluarga korban diarahkan masuk ke dalam ruang VVIP Terminal I yang berada di seberang Posko Utama. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sudah tiba di VVIP Bandara Soekarno-Hatta.
PT Angkasa Pura II telah menyiapkan Crisis Center terkait kecelakaan yang menimpa Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang. "Crisis Center yang kami siapkan di Posko Utama di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta," ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Agus Haryadi.
Menurut Agus, posko utama menjadi pusat kendali dan informasi terkait penerbangan Lion Air JT 610 yang hilang kontak setelah beberapa saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. "Ini akan menjadi pusat informasi bagi keluarga penumpang yang mencari informasi," kata Agus.
Posko utama, kata Agus, disiapkan berdasarkan rapat dadakan antara PT Angkasa Pura II, Lion Air, Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Airnav dan kepolisian. Posko itu dibentuk setelah ada kabar pesawat Lion Air hilang kontak.
Baca: Penumpang Lion Air JT-610 yang Jatuh di Antaranya Tiga Polisi
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan pesawat Lion Air JT 610 lepas landas pada pukul 06.20. Setelah 13 menit mengudara, pesawat kehilangan kontak. Pesawat itu diperkirakan jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” (sekitar Kerawang)," ujar Danang dalam keterangan tertulis .Pesawat itu membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi.